About

Sabtu, 26 Januari 2013

Melatih Bayi Makan Sendiri

Tak terasa kini bayi bayi kita sudah mulai beranjak besar, rasa cinta makin menguat tatkala melihat kelucuan bayi kita yang mulai belajar berbicara, belajar berkomunikasi, bercengkerama, belajar menirukan gaya orang tuanya dan yang terakhir adalah belajar makan sendiri. Melatih bayi untuk dapat makan sendiri tentunya merupakan sebuah tanggung jawab orang tua, dan merupakan juga sebagai salah bentuk pendidikan dini kepada anak kita agar kelak bisa mandiri.
Makan adalah wujud tanggung jawab paling dasar yang dikenalkan pada anak. Jadi memungkinkan, ajarkan bayi menyuap makanannya sendiri lebih dini. Tentunya kita harus melihat usia dan tahap perkembangan otak anak. Sebenarnya, sejak usia 18 bulan, umumnya anak sudah bisa diajarkan tanggung jawab. Di masa ini anak mulai mengalami perkembangan individu dan punya ekspetasi sosial. Perkembangan ketika anak bisa mengambil dan memasukan sendiri makanan ke dalam mulutnya, ketika anak bisa memilih bentuk dan rasa yang ingin dimakan, atau ketika bayi bisa meminum dengan gelas bergagang dan mengembalikannya lagi tanpa membantingnya. Ajarkan anak bisa makan sendiri, tentu saja harus dengan sabar dan fleksibel, karena biasanya memerlukan pelajaran yang berulang-ulang.
Berikut beberap hal yang perlu diperhatikan orangtua agar bayi dapat melakukan makan dengan sendiri
  • Cuci tangan bayi dengan sabun dan semua perlengkapan makan harus dicuci bersih, aman, dan nyaman dikenalkan.
  • Cari perlengakapan makan yang terbuat dari plastik (food grade), dengan ujung bulat dan tidak tajam agar tidak melukai bayi.
  • Yakinkan bayi merasa aman dan nyaman di kursi makannya. Jika kita memilih menggunakan kursi yang tinggi, gunakan sabuk pengaman agar tidak jatuh. Kursi makan jauh dari tembok, aman dari karpet, meja, atau perlengkapan lain yang bisa dijangkau tangannya.
  • Lengkapi bayi dengan tadah liur, tisu, atau lap, dan alasi tempat makannya dengan alas dari plastik.
  • Biarkan mereka bereksperimen sendiri dengan makanannya. Hal ini juga baik guna perkembangan otak kiri dan kanan bayi.
  • Jangan takut dan terganggu, awalnya, lantai dan dinding akan sedikit kotor, karena di awal-awal bayi belajar makan, tangannya memainkan piring dan mainan, membalikannya dan melemparnya ke lantai atau dinding. Bersabarlah dan ajarkan secara bertahap cara makan yang benar.
  • Beri bayi sedikit makanan bayi di mangkuknya dan sendok untuk memainkannya. Jika belum terampil, biarkan ia menggunakan tangannya.
  • Tetaplah kita menyuapkan makanan yang sudah disiapkan sesuai porsinya sambil anak belajar makanan sendiri.
  • Jangan memberikan makanan bertekstur keras yang susah dikunyah dan menyebabkan tertelan utuh atau menyumbat tenggorokan.
  • Perhatikan jangan sampai bayi tersedak atau salah memasukkan makanannya ke mata atau hidung, bukanya ke mulut karena koordinasi tangannya belum baik. Segera lap muka dan tangannya untuk menghindari makanan masuk ke mata atau hidungya.
  • Bagi bayi yang gemar mengunyah dan menelan, jangan pernah terus menerus menjejalkan makanan ke mulutnya. Periksa mulutnya, jika terlalu penuh, keluarkan dengan tangan kita yang bersih dan upayakan ia menelan makanannya.
  • Beri mereka beberapa pilihan menu sehat yang tentunya disesuaikan dengan kepeluan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi
  • Jangan terlalu memaksa bayi. Kadangkala orangtua memaksa makan anaknya pada saat bayi tidak merasa lapar.
  • Jangan berika cemilan manis, keripik yang gurih dan berbumbu, karena makanan ini sifatnya mengenyangkan dan nilai gizinya nyaris tidak ada.
  • Jangan terlalu banyak memberi jus atau susu untuk bayi sebelum makan terlalu kenyang akan membuat bayi menolak makanan utamanya.
  • Biarkan bayi meneruskan makan sendiri sampai porsi makanannya habis dimakan.

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

Sangatlah tidak bisa dipisahkan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak saat lahir. Perkembangan motorik dan fisik anak sangatlah berhubungan dengan pertumbuhan psikis anak. Oleh karena itu psikologli perkembangan anak usia dini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Laju perkembangan dan pertumbuhan anak mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing anak itu sendiri. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis di mulai dari pekembangan berpikiri, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Saat perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa yang akan datang. Guna mendukung hal tersebut berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan orang tua mengenai perkembangan anaknya.

Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak terbagi ke dalam beberapa tahap:
  • Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi saat usia 0-2 tahun.
  • Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun.
  • Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun.
  • Tahap Formal Operasional, dalam tahap ini anak sudah mulai beranjak sebagai seorang remaja. Dalam tahap ini, anak sudah mulai berpikir secara hipotetik, yaitu penggunaan hipotesis yang relevan sudah dilakukan anak guna memecahkan berbagai masalah. Sudah mampu menampung atau berpikir terhadap hal-hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak sudah bida menerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika, agama dan lain-lain.

Perkembangan Fisik Anak

Mengenai perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motroik anak. Perkembangan motorik anak ini terbagi lagi ke dalam perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Untuk lebih jelasnya bisa di baca di: Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Periode prelingual, usia anak 0-1 thn, ciri utama adalah anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan ditakutinya.
  • Periode Lingual, usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain.
  • Periode Diferensiasi, usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.

Perkembangan Sosio-emosional

Perkembangan sosio emosisonal anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan.
  • Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.
  • Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.

Tempat Tidur Bayi: Tips Nyaman dan Aman Bagi Bayi

Banyak persiapan yang harus dilakukan oleh orang tua tatkala menantikan kelahiran sang buah hati. Salah satunya adalah mengenai persiapan tempat tidur bayi. Pemilihan tempat tidur bayi memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan bayi, karena sebagian besar waktu pertumbuhan bayi terjadi saat bayi sedang tidur. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang dalam memilih tempat tidur bayi, sehingga bayi dapat tidur dengan nyaman. Selain itu, ketika bayi tertidur dengan nyaman, hal ini juga dapat memberikan waktu yang banyak bagi orang tua.
Dalam pemilihan tempat tidur bayi, selain faktor kenyamanan, juga harus diperhatikan faktor keselamatan bayi. Banyak kasus bayi mengalami cedera akibat terjatuh dari tempat tidur, keracunan akibat bahan material tempat tidur dan berbagai kasus lain yang bisa menimbulkan bahaya bagi bayi berkaitan dengan tempat tidur bayi ini. Selain itu harus diperhatikan pula mengenai apakah bayi akan tidur bersama anda hingga mandiri?, atau ditempatkan di ranjangnya sejak lahir?, ditempatkan di kamar khusus kah?, selain itu harus diperhatikan mengenai hubungan dengan anggota keluarga yang lain (jika ada) misal dengan kakaknya dan faktor lainnya yang perlu anda perhatikan.

Bayi Tidur Bersama Orang Tua

Keuntungan dari bayi tidur bersama orang tua dalam satu kasur adalah bayi akan termonitor baik serta orang tua dapat memenuhi kebutuhan bayi dengan cepat. Namun hati-hati juga, saat orang tua terdiur dengan pulas jangan sampai bayi terjempit atau mungkin tertimpa oleh tangan orang tua.
JIka bayi akan tidur bersama anda hingga cukup mandiri, maka pilihlah tempat tidur khusus bayi yang tanpa kaki yang dapat diletakan di tengah kasur orang tua. Dengan demikian, bayi akan tetap terasa nyaman sekaligus mendapat kehangatan dari ke dua orang tuanya. Sekarang ini banyak pilihan untuk tempat tidur bayi yang bisa di simpan di kasur orang tua di mulai dari matras, matras berkelambu hingga di lengkapi dengan mainan.

Bayi Tidur Terpisah Dengan Orang Tua

Banyak orang tua memilih bayi di tempatkan di ruangan sendiri terpisah dengan orang tua. Hal ini tentunya memiliki keuntungan dimana anak akan terbiasa mandiri sejak dini, selain itu orang tua akan leluasa ketika tidur.
Ruangan bayi di pasang alat monitor bayi, sehingga jika bayi menangis orang tua bisa mendengarnya dari kamarnya, selain itu monitor bayi juga dapat melihat kondisi bayi sedang apa. Kelemahannya adalah orang tua membutuhkan jeda waktu untuk pemenuhan kebutuhan bayi, selain itu sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome - SIDS) yang disebabkan oleh bayi lupa bernafas sering terjadi. Meskipun ada monitor, mutlak pengawasan bayi tetap ada di tangan orang tua bukan pada monitor.
Solusi yang paling baik agar bayi bisa mandiri sejak dini, orang tua tetap leluasa ketika tidur, tapi memiliki tingkat keamanan yang baik adalah dengan cara tetap bayi di tempatkan di ranjangnya sendiri, tapi ranjang tersebut lokasinya masih dalam satu ruangan orang tua. Ini merupakan solusi yang menyenangkan sekaligus aman. Namun jangan lupa bersihkan kamar orang tua dari rokok, alkohol atau obat-obatan.

Pemilihan Ranjang Bayi

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan dalam pemilihan ranjang bayi, agar bayi dapat memiliki tempat tidur yang nyaman namun juga aman.
  • Pilihlah ranjang bayi dimana tidak terdapat pintu tarik atau tidak terdapat bagian samping yang dapat di buka. Hal ini menjaga bayi agar kelak nanti tidak dapat membuka dengan sendirinya.
  • Pilihlah ranjang bayi dari bahan stainless bukan dari besi. Besi dikhawatirkan akan mengalami karat, dan tentunya material karat besi berbahaya bagi keselamtan bayi. Pilihlah ranjang bayi dengan ukuran yang sesuai dengan umur bayi. Jangan terlalu luas, karena hal ini akan memakan ruangan kamar dan juga jangan terlalu sempit karena hal ini dapat membuat stress bayi.
  • Usahakan ranjang dapat di ekspansi. Artinya ranjang bayi dapat di ubah bentuk dari segi ukuran disesuaikan dengan usia bayi. Hal ini cukup penting, karena ranjang bayi yang dapat di ekspansi merupakan salah satu ciri atau fitur ranjang bayi yang berkualitas. Tentunya hal ini juga akan menghemat biaya anda, karena tidak usah lagi membeli ranjang bayi ketika bayi anda tumbuh semakin besar.
  • Pilihlah ranjang bayi yang memiliki kaki beroda hal ini bermanfaat bagi orang tua gar lebih mudah memindahkan ranjang bayi, namun pastikan bahwa kaki ranjang yang beroda memiliki pengunci yang kuat,  guna mencegah ranjang bayi bergulir dengan sendirinya tanpa sepengetahuan orang tua.
  • Usahakan ranjang memiliki tempat penyimpanan guna memudahkan orang tua dalam mengambil perlengkapan bayi, seperti selimut ekstra, popok bayi, dll. Hal ini berhubungan dengan efisensi anda sebagai orang tua.
  • Pilihlah ranjang bayi yang dapat diatur untuk posisi matras. Saat masih bayi baru beberapa minggu lahir, posisi matras dapat diatur lebih tinggi, namun ketika bayi sudah bisa duduk, posisi matras bayi bisa diturunkan, dan ketika bayi sudah bisa berdiri, posisi matras bisa diturunkan lebih rendah lagi.
  • Pilihlah kelambu denga ukuran panjang melebihi rangjang atau boks bayi,  dan jepitlah bagian bawah kelambu, hal ini agar bayi benar-benar terlindungi dari nyamuk.
  • Jarak jeruji yang aman adalah  < 6 cm, hal ini untuk menghindarkan agar bayi terhindar terjepit pada jeruji.
  • Dalam pemilihan kasur, gunakan kasur dengan kualitas baik juga bisa tahan air. Tapi jangan memilih kasur yang terlalu empuk untuk mengurangsi sindrom SIDS tadi, atau wajah bayi terbenam karenanya.
  • Ukuran kasur bayi tidak boleh ada sela atau jarak dengan bagian ranjang bayi, hal ini juga untuk menghindarkan bayi atau bagian tubuhnya terjepit. Jadi, pastikan ukuran kasur benar-benar fit dengan ukuran ranjang bayi.
  • Gunakan selimut yang berbahan katun, tidak terlalu tipis tapi jangan pula terlalu tebal, hal ini guna bayi dapat tidur dengan nyaman. Katun baik dalam hal penyerapan keringat bayi.
  • Bayi sangat menyukasi gerakan satu arah. Jadi kalo bisa, pilihlah ranjang bayi yang dapat diayunkan, sehingga bayi dapat tidur dengan nyaman.
  • Pastikan baut-baut yang menghubungkan ranjang bayi terpasang dengan kuat, dan periksalah hal ini secara berkala. Hal ini aga ranjang bayi terhindar dari lepas dengan sendirinya akibat aktivitas bayi.
  • Jauhkan ranjang bayi dari colokan listrik atau tirai jendela. Jadi posisikan ranjang bayi tidak terlalu dekat dengan jendela

Manfaat Pelukan Orangtua Bagi Perkembangan Psikologis Anak

Pada dasarnya orang tua mengetahui akan pentingnya hubungan dan kedekatan antara anak-anak dengan mereka. Banyak penelitian menunjukkan bahwa, pada dasarnya sebagian besar orang tua menyatakan bahwa menghabiskan waktu dan demi kedekatan dengan anak bisa menjadi hal yang lebih penting di banding hal lainnya. Pada intinya bahwa antara orang tua dan anak saling membutuhkan rasa cinta dan kasih sayang satu samai lainnya, dan hal itu tidak dapat dipungkiri adanya. Banyak orang tua dan anak merasakan bila rasa cinta dan kasih sayang tidak di dapat dari satu sama lainnya, maka keharmonisan keluarga serasa tidak lengkap.
Namun dilain sisi, banyak hubungan antara orang tua dan anak menjadi terbengkalai, dan hal ini memicu ketidak harmonisan dalam keluarga, bahkan akan menjadi sesuatu yang tidak baik bagi perkembangan psikologis anak. Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, salah satunya adalah karena tuntutan ekonomi dan pekerjaan lah yang membuat orang tua kehilangan waktu untuk dapat bersama dengan anak. Kadang dikarenakan kesibukan, orang tua harus pergi pagi-pagi secara terburu-buru karena pekerjaannya dan pulang ke rumah tatkala anak-anak sudah tertidur. Jika kondisi memang demikian, salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua untuk dapat mendekatkan hubungan dengan anak meski memiliki waktu sedikit adalah dengan cara memeluk anak.
Pelukan orang tua kepada anak dapat menimbulkan ikatan batin dan kasih sayang yang kuat antara anak dan orang tua. Mendapat pelukan berarti mendapat dukungan, dan bagi yang memeluknya berarti akan menimbulkan rasa percaya diri. Kehadiran hormon endomorfin yang muncul saat berpelukan dapat mengurangi ketegangan saraf dan serta tekanan darah. Bahkan penelitian di university of Itali menunjukkan data, bahwa anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan pelukan saat inisiasi dini, sesaat bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang membuat daya tahan tubuh bayi akan semakin kuat. Dan ketika pelukan dengan rasa sayang ini di teruskan hingga masa kanak-kanak dapat menjadikan pribadi anak yang tidak gampang stress (Penelitian Journal of Epidemiology and Community Health). Jangan percaya pada mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan akan menjadi cengeng, bahkan sebaliknya, secara psikologi, anak yang sering mendapat belaian, sentuhan dan pelukan kasih sayang dari orang tuanya akan tumbuh menjadi anak yang penyayang, pertumbuhannya sehat, akan merasa nyaman dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Peluklah anak anda sebelum anda berangkat kerja, toh memeluk anak tidak akan membutuhkan waktu yang begitu banyak. Peluklah yang tulus, jangan tergesa-gesa, curahkan segala rasa sayang dan cinta anda saat  anda memeluk anak anda. Saat anda pulang kerja, meskipun anak sudah tertidur pulas, peluklah dia meskipun sedang tidur. Sesekali sisakan waktu untuk tidur bersamanya dan memeluknya. Meskipun berada di alam bawah sadar, pelukan orang tua saat tidur tetap dapat memerkuat bonding antara orang tua dan anak, karena saat mereka tidur, anak-anak masih berada dalam gelombang alpha, dimana masih bisa untuk menerima rangsangan dan getaran dari perasaan cinta dan kasih sayang orang tuanya.

Manfaat DHA Untuk Kehamilan dan Buah Hati Anda

Waktu yang paling membahagiakan bagi semua wanita adalah ketika mereka hamil. Mereka sangat bahagia dan akan melakukan apa saja yang terbaik bagi kandungannya. Mereka akan mencari informasi semua hal yang baik selama masa kehamilan. Mereka juga akan melihat perkembangan janin setiap minggunya. Sebagai ibu yang cerdas anda harus bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan anak anda dalam perkembangannya setiap minggu. Pada pekan yang kelima janin anda membutuhkan nutrisi seperti DHA untuk mendukung pertumbuhan secara normal. Asa dokosaheksaenoat atau sering disebut sebagai DHA memang sangat penting bagi anak anda. Ini sangat berpengaruh dengan sistem saraf pusat anak anda. Selama kehamilan, ibu harus mau mengkonsumsi makanan atau susu yang mengandung banyak DHA sehingga anak anda akan tumbuh dan normal.
Ketika bayi lahir, ibu harus mulai memberikan ASI, DHA banyak sekali terkadung dalam ASI. Walaupun sekarang banyak ibu sibuk yang memilih susu formula ber DHA, tetapi ASI masih tetap menjadi makanan bagi bayi yang tidak ada bandingnya. Anda bisa mendukung kualitas ASI anda dengan memakan makanan bergizi seperti ikan salmon, tuna, sarden, patin, kepiting, kerang dan telur omega 3. Banyak studi yang mengatakan bahwa wanita hamil butuh setidaknya 250 mg DHA dalam setiap harinya. Walaupun anak anda sudah mendapatkan DHA yang cukup, tetapi ini tidak bisa langsung menjamin anak anda menjadi pintar, anda haru selalu memberikan stimulasi yang baik bagi anak anda. Anda bisa mulai melatih motorik kasar dan halus anak anda. Bagaimana menstimulasi anak anda? Anda bisa menstimulasi indra mereka dengan menggunakan mainan, bunyi, warna dan lain-lain. Anda akan bisa melihat respon dari anak anda. Ketika anda merasa ada yang janggal,sebaiknya anda memeriksakan kondisi anda anda di dokter yang khusus untuk anak anda. Anda harus berhati-hati mencari makanan yang baik, pastikan anda tidak mengkonsumsi makanan dengan kandungan mercury karena akan berbahaya bagi bayi anda. Pastika anda selalu menjaga kebersihan makanan yang anda konsumsi.


Tips Menyimpan ASI yang Baik

Semua ibu didunia pasti ingin menyusui anaknya dengan ASI yang terbaik. Ibu-ibu merasa beruntung jika ASI dapat keluar dengan lancar. Namun anda pasti sangat kesulitan memberi ASI kepada anak anda jika anda seorang wanita karir. Anda tidak perlu khawatir karena anda bisa memeras ASI dan kemudian menyimpan asi tersebut dengan cara yang baik. Bagaimanakah cara-cara untuk menyimpan air susu dengan maksimal tanpa mengurangi nilai gizi dan nutrisi dalam ASI tersebut? Banyak ibu yang menyimpan air susunya di kulkas. Ini akan membuat ASI bertahan lebih lama. Anda harus membaca panduan sebelum menyimpan asi anda sehingga tidak akan berbahaya bagi anak anda:
·     ASI yang anda peras hanya bisa bertahan di suhu ruangan selama 10 jam jika anda memilih menyimpannya di suhu ruangan.
·     ASI yang disimpan di kulkas, harus segera digunakan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan.
·     ASI dapat disimpan di kulkas untuk 5 sampai 7 hari kedepan
·     Jika anda menggunakan Freezer, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan. Anda harus menyimpan nya di bagian yang paling dingin.
·     Anda bisa memindahkan ASI dari kulkas ke Freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah ada di kulkas selama 48 jam.
·     Jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang. Anda bisa menggunakan tutup dari plastic dan karet. Pastikan penutup rapat.
·     Jangan lupa memberi label tanggal sehingga ASI yang sudah lama bisa dipakai terlebih dahulu dan tidak basi.
·     Jika anda tidak menyimpan asi dalam kulkas atau freezer, anda bisa saja menyimpan dalam kotak pendingin tetapi ini bukan alternative untuk jangka waktu yang lama. Ini hanya bisa digunakan untuk beberapa jam saja.
Anda bisa menggunakan ASI dalam kulkas atau Freezer setelah menghangatkan ASI yang telah disimpan. Bagaimana cara untuk menghangatkan dan mencairkan ASI? Berikut tipsnya:
·     Ambil botol ASI dan kemudian letakkan dalam suhu ruangan atau anda bisa letakkan diatas mangkok dengan air panas.
·     Jangan pernah mencairkan ASI dimicrowave karena akan merusak kandungan dalam ASI yang anda berikan.
·     Aduk merata untuk memisahkan krim dalam ASI
·     Jangan memberikan air susu tersebut jika belum benar benar telah cair dan menjadi susu.
·     Jangan pernah memberikan ASI yang telah berbau asam
·     ASI hanya bisa bertahan 24 jam setelah dicairkan.
Anda harus benar-benar mempelajari cara menyimpan asi yang benar demi kualitas asi untuk buah hati anda yang tercinta.

Manfaat Cerita Dongeng Anak-anak Bagi Perkembangan Buah Hati Kita Sumber : Dongeng Anak - 5 Manfaat Pentingnya Bagi Perkembangan Anak

Kata mendongeng pastinya tidak asing lagi ditelinga kita. Tetapi eksistensi kegiatan mendongeng ini cenderung makin memudar karena dimakan oleh usia. Padahal terdapat banyak sekali keuntungan bagi anak-anak kita jika mereka mendapatkan dongeng. Perlu kita ketahui bahwa dongeng anak-anak sangat berguna meskipun pada praktiknya kita mempunyai banyak sekali halangan seperti perasaan lelah setelah bekerja dan menganggap mendongeng untuk anak menjadi sangat merepotkan. Padahal manfaat dongeng untuk anak sangatlah banyak seperti merekatkan hubungan orang tua dengan anak dan mendongeng juga bisa membantu mengoptimalkan perkembangan psikologis dan kecerdasan anak secara emosional. Masih ada lagi manfaat lainnya yang akan diuraikan dibawah ini:

 Mengembangkan Daya Imajinasi Anak

Perlu kita ketahui bahwa dunia anak adalah dunia imajinasi. Jadi anak mempunyai dunianya sendiri dan tak jarang mereka berbicara denga teman khayalannya. Dengan daya imajinasi yang masih sangat bagus ini, maka kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkannya kearah yang positif dan tetap terkontrol. Dengan dongeng anak-anak maka inilah cara terbaik untuk mengarahkan mereka kearah yang baik.

 Meningkatkan Keterampilan dalam Berbahasa

Dongeng merupakan stimulasi dini yang mampu merangsang keterampilan berbahasa pada anak-anak. Perlu kita ketahui bahwa cerita dongeng anak-anak mampu merangsang anak-anak terutama anak perempuan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Hal ini dikarenakan anak perempuan lebih fokus dan konsentrasi daripada anak laki-laki. Kemampuan verbal adalah kemampuan awal yang dimiliki anak-anak dan inilah mengapa otak kanan mereka lebih berkembang dan ini juga yang menyebabkan mereka lebih terlatih dalam berbahasa. Kisah-kisah dongeng yang mengandung cerita positif tentang perilaku dan sebagainya membuat anak-anak menjadi lebih mudah dalam menyerap tutur kata yang sopan.

 Membangkitkan Minat Baca Anak

Jika ingin memiliki anak yang mempunyai minat baca yang baik, maka mendongeng adalah jalan menuju hasil tersebut. Dengan memberikan cerita dongeng anak-anak, maka anak-anak akan tertarik dan rasa penasaran ini membuat mereka ingin mencari tahu. Inilah dimana keinginan untuk membaca menjadi semakin meningkat. Dengan membacakan buku cerita yang menarik kepada anak adalah cara paling mudah yang bisa kita lakukan.

 Membangun Kecerdasan Emosional Anak

Mendongeng kepada anak bisa membangkitkan kecerdasan emosional mereka dan ini juga sarana hebat yang mampu merekatkan hubungan ibu dan anak. Sperti yang kita tahu bahwa anak-anak mempunyai kesulitan dalam mempelajari nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dengan dongeng anak-anak maka kita bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang kita dongengkan. Dongeng anak-anak akan membangtu anak dalam menyerap nilai-nilai emosional pada sesama. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan emosional juga penting disamping kecerdasan kognitif. Kecerdasan emosional sangat penting bagi kehidupan sosial mereka kelak.

 Membentuk Rasa Empati Anak

Melalui stimulasi cerita dongeng anak, kepekaan anak pada usia 3-7 tahun akan dirangsang mengenai situasai sosial disekitar mereka. Dengan metode dongeng untuk anak ini maka mereka akan belajar berempati terhadap lingkungan sekitar. Stimulasi yang akan lebih berhasil adalah dengan merangsang indera pendengarannya. Penting bagi kita memberikan stimulasi ini untuk memberikan mereka bekal yang baik untuk masa depannya. Dengan cerita-cerita dongeng yang mendidik, maka anak akan dengan mudah menyerap nilai positif yang akan menjadikan mereka anak yang berempati dengan orang lain.

Memilih Mainan yang Tepat untuk Anak Sesuai Usia dan Kemampuannya Sumber : Memilih Mainan yang Tepat untuk Anak Sesuai Usia dan Kemampuannya

Memilih mainan anak yang tepat untuk anak dapat menjadi salah satu hal yang paling penting yang harus kita lakukan untuk anak-anak kita. Anak-anak sangat identik dengan bermain. Bermain adalah dunia anak yang paling dominan. Bahkan, untuk dapat lebih maksimal dalam menyampaikan pelajaran, pendidikan anak usia dini menerapkan sistem belajar sambil bermain. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dari otak anak itu sendiri yang sedang gemar melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti bermain.Maka dari itu, metode pembelajaran pun harus disesuaikan dengan kemampuan anak-anak sesuai usianya.Dengan bermain, dipercaya bahwa pelajaran yang disampaikan akan lebih mudah diterima dan diserap oleh anak. Namun, sebagai orang tua, kita perlu menjadi lebih bijak dalam memilihkan jenis mainan yang tepat untuk anak-anak kita.
Tepat di sini berarti kita mampu memilih jenis mainan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak-anak kita dalam menggunakannya dan sekaligus memanfaatkannya sebagai media belajar. Sehingga kegiatan bermain anak akan berjalan dengan lebih efektif dan efisien sesuia dengan kebutuhan dan kemampuan otaknya. Ada beberapa fase penting dalam usia anak yang perlu kita jadikan sebagai bahan pertimbangan saat memilih mainan yang tepat untuk anak kita. Fase-fase tersebut antara lain adalah:
  • Fase 0-2 tahun. Dalam fase awal ini anak memiliki kemampuan yang didominasi oleh kemampuan sensor motorik pada otak anak. Sehingga akan lebih efektif jika kita memberikan mainan pada anak dengan wujud yang lebih mencolok seperti pada warna, bau dan tekstur. Mainan yang menggunakan ekspresi juga dapat menjadi salah satu alternatifnya.
  • Fase 3-6 tahun. Pada usia-usia tersebut anak sudah mulai tertarik untuk bereksplorasi sehingga permainan yang memancing minat petualangan mereka akan sangat mendukung minat anak-anak kita. Hal ini dapat kita gunakan juga sebagai sarana untuk mendorong rasa percaya diri anak sehingga mereka tidak ragu-ragu untuk mengeksplorasi hal-hal baru.
  • Fase pra sekolah. Pada fase ini, yang anak butuhkan adalah jenis permainan yang dapat mengembangkan rasa kerjasama dan kemampuan sosialisasi mereka. Hal ini sangat diperlukan oleh anak-anak kita karena mereka akan membutuhkan kemampuan untuk bersosialisasi dengan lingkungan barunya di sekolah.
Untuk fase berikutnya, permainan yang cocok untuk anak anak kita adalah permainan yang memiliki kemampuan untuk merangsang kemampuan peran, ketangkasan, dan kreativitas pada anak. Dengan memilih mainan yang tepat untuk anak, berarti kita sama juga dengan mendukung kesempatan mereka untuk belajar dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan fase usia mereka masing-masing. Pemilihan mainan untuk anak secara bijak juga dapat membantu mereka untuk memiliki hidup yang lebih seimbang ke depannya.Dengan kata lain, kita sebagia orang tua memiliki peranan yang cukup penting dalam menentukan apa yang perlu anak kita dapatkan salah satunya dengan cara memilih mainan yang tepat untuk anak kita.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini

Menjaga kesehatan gigi anak merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita abaikan begitu saja.Memang tampak wajar jika seorang anak mempunyai gigi yang rusak, namun sebenarnya hal itu tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut anak jika dibiarkan terlalu lama.Ada banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh kerusakan pada gigi anak, salah satu di antaranya ialah berubahnya bentuk mulut dan tatanan gigi pada saat anak dewasa nanti.Maka dari itu, perlu adanya pencegahan terhadap resiko kerusakan pada gigi anak-anak kita agar kita tetap dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya serta memberikan hasil yang terbaik bagi anak-anak kita. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi mereka terlebih saat mereka dewasa karena pada umumnya, kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi adalah salah satu penunjang rasa percaya diri yang paling utama pada mereka terlebih saat masa remaja.
Hingga saat ini, sudah terdapat banyak kasus mengenai kerusakan gigi pada anak.Sampai-sampai hal ini seolah-olah sudah menjadi hal yang wajar dan banyak orang tua yang merasa bahwa mereka tidak perlu melakukan perubahan apapun untuk menyikapi hal tersebut.kerusakan gigi pada anak saat ini sudah menjadi salah satu ancaman terbesar dalam kesehatan mereka setelah asma dan demam. Kejadian seperti ini adlah sebagai akibat dari kelalaian orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak. Padahal, kesehatan gigi dan mulut yang baik pada orang dewasa juga tergantung pada keadaan gigi dan mulut mereka saat masih kanak-kanak.Mengingat efek jangka panjang yang dapat dirasakan oleh anak-anak kita kelak terkait dengan gigi dan mulut mereka, maka sebagai orang tua kita perlu mengantisipasi resiko tersebut sedini mungkin. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu buah hati kita menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
Cara yang pertama yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan gigi anak adalah dengan mengenalkan pentingnya perawatan gigi sejak dini, yakni sejak anak memiliki gigi untuk pertama kali.Kita dapat membiasakan menyikat gigi mereka dengan baik dan benar setidaknya 2 kali sehari.Jika anak kita baru mempunyai satu gigi, kita dapat memulainya dengan menggunakan kain kasa untuk membersihkan gigi mereka.Lalu, setelah tumbuh gigi-gigi berikutnya, kita dapat mengajarkan mereka menggunakan sikat gigi. Langkah berikutnya adalah dengan meminimalisir sebisa mungkin penggunaan botol susu dan empeng bayi, terutama saat mereka akan tidur agar sisa-sisa susu tidak tertinggal di gigi dan gusi serta bentuk gigi akan tetap terjaga dari sedotan mereka yangterlalu kuat.
Kemudian, kurangi jumlah minuman-minuman manis, termasuk obat sirup pada anak. Jika tidak dapat dihindarkan, kita dapat memberi mereka minum air mineral untuk menetralisir mulut dan gig mereka dari sisa-sisa minuman tadi.Langkah yang terakhir adalah dengan membiarkan mereka memilih sikat dan pasta gigi mereka sesuai selera mereka agar aktifitas menggososk gigi menjadi lebih menyenangkan bagi mereka.Demikianlah beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk dapat menjaga kesehatan gigi anak.


Kunci Sukses Menjadi Orang Tua yang Baik

Sangatlah penting bagi para orang tua bahwa semua ajaran yang diberikan kepada anak-anaknya akan memotivasi diri anak secara alami dan bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri. Ajaran-ajaran yang sudah diberikan oleh kedua orang tua juga akan membuat sang anak merasa diperhatikan dan sangat dicintai oleh kedua orang tuanya. Jika sang anak sudah mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya, orang tua tidak perlu khawatir akan keterlibatan anak-anak mereka dengan kumpulan gangster, drugs, dan kenakalan remaja lainnya. Informasi berikut adalah kunci sukses menjadi orang tua yang baik.
GEMS (Genuine Encounter Moments)
GEMS merupakan salah satu kunci sukses menjadi orang tua yang baik karena sang anak akan mendapatkan rasa untuk menghargai diri sendiri dari adanya kualitas waktu yang dihabiskan oleh kedua orang tuanya untuk bergaul dan berkomunikasi secara langsung dengan sang anak. Bukan banyaknya waktu yang dihabiskan oleh orang tua melainkan kualitas waktu yang dimanfaatkan untuk bercengkerama dengan sang anak.
Utamakan perbuatan bukan ‘kata’
Sebuah riset menunjukan bahwa dalam sehari orang tua memberikan lebih dari 2000 perintah. Cara memerintah yang baik yaitu dengan memberikan contoh perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh sang anak. Misalnya, jangan menyuruh anak untuk merapikan sepatu yang sudah dipakainya dengan hanya menggunakan kata-kata saja. Sang ibu bisa memberitahukan anak tentang bagaimana cara merapikan sepatu yang baik kepada anaknya.
Biarkan anak merasa ‘kuat’ (powerful)
kunci sukses menjadi orang tua yang baik berikutnya adalah dengan membiarkan anak mempunyai kekuatan dalam membuat keputusan, mempunyai pilihan, dan lain sebagainya. Contoh kecilnya adalah dengan membiarkan dia memilih menu bekal makanan yang akan dibawa ke sekolah atau membantu sang ibu berbelanja.Namun kontrol sepenuh tetap ada pada diri orang tua.
Gunakan ‘natural consequences’
Natural consequences di sini maksudnya adalah dengan membiarkan anak mendapatkan akibat yang akan dihadapinya jika dia salah dalam melakukan sesuatu. contoh: Ketika anak lupa membawa bekal makan siangnya, sang ibu tidak perlu membawakannya bekal. jadikan pengalaman ini sebagai sebuah pelajaran bahwa ‘mengingat’ itu sangat penting.
Menghindari Konflik dengan anak
Anak-anak memang emosinya tidak stabil. Ketika anak mulai marah dan berteriak-teriak kepada Anda, Anda bisa menghindarinya dengan cara berpindah tempat atau semakin jauh dari posisi anak Anda. Jika anak Anda masih berteriak dan marah Anda bisa berkata ‘ jika masih berteriak ibu akan semakin menjauh dari adek’. Cara ini merupakan cara yang cukup efektif untuk meredakan emosi sang anak.
Jadilah orang tua yang konsisten
Sifat yang konsisten harus dicontohkan oleh kedua orang tua. Contoh: ketika orang tua tidak bisa membelikan anaknya permen, orang tua tidak perlu memberi janji pada anak bahwa sang ibu atau ayah akan membelikan permen.

Tips Membimbing Anak Yang Beranjak Remaja

Nampaknya sangat mudah untuk mengatakan bahwa sebagai anak mereka harus mematuhi apa yanh dikatakan atau diperintahkan oleh orang tuanya dan orang tua mempunyai wewenang untuk memerintah sang anak. Akan tetapi apa jadinya jika fenomena ini tertuju pada anak-anak kita yang sudah beranjak remaja? Ketika anak kita masih kecil, mungkin benar jika kita sebagai orang tua mempunyai kontrol terhadap segala tindak tanduknya. Tetapi akan berbeda situasinya jika anak kita sudah remaja. Anak kita sudah mempunyai pilihan sendiri untuk bertindak. Dan keinginan tahuan dia mengenai persahabatan, penerimaan, dan kebebasab akan menjadi mangsa yang sangat tepat akan menggiring mereka ke dalam skema-skema pergaulan yang kurang benar. Kemudian, apa tindakan kita sebagai orang tua untuk menghindarkan anak kita terhadap bahaya-bahaya tersebut? Berikut ini adalah informasi mengenai parenting tips tentang bagaimana membimbing anak yang sudah mulai remaja agar terhindar dari bahaya pergaulan yang kurang benar.
Selama bertahun-tahun sebagai orang tua kita pastinya tahu bahwa terdapat tiga hal yang harus diarahkan ketika kita berhubungan dengan fase masa remaja. Tiga hal tersebut antara lain: penerimaan, batasan, dan karakter/ sifat. ‘penerimaan’ sebagai salah satu hal yang paling penting yang termuat pada parenting tips ini maksudnya adalah bahwa anak-anak yang sudah beranjak dewasa sangat membutuhkan approval atau persetujuan. Ketika anak berusia 13 tahun, mereka akan sering mendengar pendapat yang disampaikan oleh orang lain selain orang tuanya. Jika fase ini anak kita tidak mendapatkan perhatian yang penuh dari orang tua, mereka tidak akan lagi mendengarkan arahan kita. Bahkan mereka akan lebih memilih mendengarkan opini orang lain yang belum tentu benar adanya.
Kemudian poin yang kedua adalah ‘batasan/ boundaries’ dimana sang anak menginginkan bahwa orang tua terlibat dalam kehidupan mereka yang sudah mulai menemukan lingkungan yang bervariasi. Mungkin seringnya kita menemukan bahwa sebagain besar remaja sepertinya tidak membutuhkan perhatian dari kita sebagai orang tua, namun sebenarnya mereka sangat membutuhkan perhatian orang tua. Mereka membutuhkan inspeksi dari orang tuanya dan mereka juga membutuhkan batasan dari orang tuanya. Mereka mengharapkan bahwa orang tuanya berada di tengah batasan yang sudah diciptakan untuk anak remajanya.
Parenting tips berikutnya adalah membantu pembentukan karakter/ sifat sang anak pada usia remaja. Anak usia remaja memerlukan pengetahuan tentang bagaimana membuat pilihan yang benar dan tepat dan bagaimana untuk bisa tetap kuat di tengah-tengah tekanan. Dalam pembentukan karakter anak, peran orang tua sangat penting. Sebagai contoh gambaran seorang ibu yang menurutnya sangat menyayanginya, selalu memberi perhatian penuh dan pengertian serta bisa menjadi sebagai seorang sahabat yang bisa di ajak curhat akan melekat pada diri seorang anak, sehingga gambaran mengenai ibunya tersebut akan menjadi landasan dan menjadi cerimin bagi diri anak dalam mengarungi hari-harinya. Maka curahkanlah segala bentuk perhatian dan rasa kasih sayang kepada anak hingga sang anak betul-betul merasakannya dan jadilah sahabat setia yang senantiasa selalu hadir tatkala anak membutuhkannya. Hal ini bisa menjadi benteng positif bagi anak ketika mendapati pengaruh-pengaruh jelek dari lingkungan luar. Anak akan selalu menghargai dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh orang tua, karena memang dirinya merasakan dan meyakini bahwa orang tua mereka menyayanginya dan petunjuk serta nasihat orang tua akan dianggap sebagai solusi terbaik bagi diri si anak.

Tips Mendidik Anak Rasa Tanggung Jawab untuk Bekal Kehidupannya Kelak Sumber : Tips Mendidik Anak Rasa Tanggung Jawab untuk Bekal Kehidupannya Kelak

Mengajari anak tanggung jawab adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan oleh orang tua manapun namun hal itu sangat penting untuk dilakukan mengingat pentingnya bagi seseorang untuk memiliki sifat dan sikap tanggung jawab dalam menjalani kehidupannya. Mengingat pentingnya sifat tanggung jawab pada diri seseorang, maka sifat tersebut akan lebih baik jika ditanamkan pada diri seseorang sejak ia masih dalam usia dini. Dengan begitu, sifat tanggung jawab tersebut akan lebih tertanam dalam diri orang itu sehingga dalam kehidupannya di masa depan, ia tidak akan merugikan orang lain dengan sifat dan sikapnya yang tidak bertanggung jawab.
Mengingat pentingnya untuk memiliki sifat dan sikap yang bertanggung jawab, maka kita sebagai orang tua dituntut untuk selalu dapat mengajari anak tanggung jawab. Walupun memang tidak mudah untuk dapat membiasakan anak-anak kita dengan rasa tanggung jawab itu sendiri, kita tetap harus berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak kita mengerti tentang apa itu tanggung jawab dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.Maka dari itu kita perlu melakukannya sedini mungkin agar kita dapat lebih telaten memberi pengertian dan contoh-contoh tanggung jawab itu sendiri kepada anak-anak kita.
Untuk dapat mengajari anak tanggung jawab secara lebih efektif dan efisien kepada anak, kita dapat melakukan beberapa cara. Cara yang pertama adalah dengan memberi pengertian pada anak apa itu sebenarnya tanggung jawab. Tanggung jawab adalah sikap di mana kita harus bersedia menerima akibat dari apa yang telah kita perbuat. Selain itu, tanggung jawab juga merupakan sikap di mana kita harus konsekuen dengan apa yang telah dipercayakan pada kita. Kita dapat menyampaikan pengertian-pengertian tersebut dengan bahasa yang sekiranya dimengerti oleh anak-anak kita. Selain itu, pengertian-pengertian tersebut akan lebih mudah dipahami okeh anak-anak kita jika disertai dengan contoh atau praktik langsung.
Kemudian, kita juga perlu membedakan antara tanggung jawab yang seharusnya kita lakukan dengan tanggung jawab anak kita. Batas-batas dan aturan aturannya pun harus jelas dan tegas agar anak lebih mudah di arahkan. Akan terasa lebih rumit memang saat kita mengajak anak kita untuk ikut serta menyelesaikan masalah yang telah ia perbuat dan tidak melulu membantunya untuk menyelesaikan masalah tersebut secara keseluruhan. Namun, dengan ketelatenan dan kesabaran yang penuh, hal itu akan memberikan hasil yang positif bagi anak-anak kita. Kita dapat memberi anak kita kepuasan tersendiri karena ia telah mampu mengatasi masalahnya sendiri dengan cara yang lebih bertanggung jawab.
Mulailah memberikan pelajaran kepada anak-anak tentang rasa tanggung jawab mulai dari hal-hal kecil, seperti usahakan anak selalu membereskan mainan ketika dia selesai bermain, atau biasakan anak mencuci piring atau gelas hanya bekas dia makan dan minum, atau juga dengan cara membiasakan buang sampah pada tempatnya. Jadikan ini menjadi sebuah kebiasaan, tentunya jika hal kecil ini bisa dijalankan dengan baik, berikutnya anak bisa diajarkan rasa tanggung jawab yang sedikit lebih besar. Contoh dalam hal ketika anak bertengkar dengan temannya. Mengajarkan anak minta maaf merupakan salah satu bentuk pengajaran rasa tanggung jawab kepada anak. Tentunya hal ini orang tua haruslah bersikap adil, kemudian setelahnya memberikan penjelasan dan pengertian tentang pentingnya keberanian meminta maaf.
Langkah yang terakhir adalah dengan cara mengulang pembelajaran yang telah mereka alami agar mereka lebih paham dan juga selalu membiasakan langkah-langkah sebelumnya. Dengan begitu, rasa tanggung jawab akan lebih mudah melekat dalam diri anak-anak kita sehingga dalam kehidupannya di masa depan, rasa tanggung jawab akan selalu mendasari segala tingkah lakunya. Itulah pentingnya mengajari anak tanggung jawab.
Ingat, rasa tanggung jawab bukanlah faktor genetik, jadi jangan bosan memberikan bimbingan dan arahan serta mengingatkan akan pentingnya rasa tanggung jawab. Selain itu, memberikan contoh juga merupakan salah satu metode yang cukup baik dilakukan agar anak bisa paham dan mengerti tentang tanggung jawab. Pahami betul perkembangan anak, baik perkembangan fisik maupun mentalnya. Sehingga orang tua akan mengetahui secara tepat metode apa yang cocok untuk menerapkan rasa tanggung jawab terhadap anaknya.

Tips Memilih Buku Bacaan Bagi Anak-Anak

Tak terasa buah hati anda kini tumbuh semakin besar dan hei sepertinya si kecil sudah mulai bisa membaca dan tertarik dengan buku bacaan. Orang tua pasti senang melihat anak-anak mulai tertarik dengan buku, tentunya terbersit untuk memberikan buku anak-anak yang disenanginya. Apalagi ketika si kecil sudah mulai bisa membaca meskipun masih terbata-bata. Jangan tunda lagi, segera beri dia buku yang tentunya makin mengasah kemampuan untuk belajar dan menyukai membaca. Tapi, persisnya buku seperti apa yang harus diberikan kepada si kecil? berikut adalah beberpa pilihan dan tips yang bisa ibu gunakan untuk memilihkan buku baginya.
  • Carilah Buku Dengan Tema atau isi cerita dengan buku dongeng yang sebelumnya sering ibu bacakan sebagai dongeng sebelum tidur. Ketika dia mampu membacanya dan ketika memorinya bekerja, dan ketika tersadar itu adalah buku atau cerita yang pernah ia dengarkan, ia pasti bergumam, "ohhh ini yang diceritakan ibu" atau "sepertinya saya pernah dengar cerita ini", dan ini akan membuat dia semakin semangat untuk membaca
  • Ibu juga bisa memberikan buku dengan isi struktur kalimat yang singkat dan sederhana yang memudahkan dia untuk mengingatnya.
  • Waktu dulu kecil pertama membaca buku ibu suka dengan buku apa? tidak ada salahnya si kecil juga sekarang di berikan buku dengan tokoh, atau cerita yang pernah anda sukai dulu. Hal ini akan membuat anda makin tertarik dan bersemangat untuk mendampingi dan mengajarkan si kecil membaca. Guru yang bersemangat tentu sangat baik bagi anak didiknya. Tapi tetap perhatikan minat anak terhadap buku yang diberikan ibu, apakah dia menyukainya atau tidak. Meskipun anda begitu mencintai tokoh si kancil waktu kecil, namun jika si kecil tidak menyukainya, tetap jangan dipaksakan.
  • Pilihlah buku yang mengandung illustrasi dan gambar di dalamnya yang berhubungan dengan ceritanya. Gambar atau illustrasi tentu akan membantu anak semakin mengerti akan isi cerita. Usahakan gambarnya berwarna, karena ketika terdapat cerita berisi bunga mawar merah, jangan sampai gambarnya ternyata mawar berwarna hitam putih. Tentunya akan membingungkan si kecil.
  • Pahami minat anak anda dan berilah buku sesuai minatnya. Hal ini tentu akan membuat si kecil semakin tertarik ketika dia senang akan pesawat dan mendapati ibunya memberikan buku tentang pesawat. Jadi, dorong anak untuk menyukai membaca dulu.
  • Bawa anak anda ke toko buku atau perpustakaan dan beri keleluasaan untuk memilih buku yang dia suka, tentunya tetap pengawasan dilakukan oleh orang tua.
  • Ibu juga bisa meminta pendapat kepada petugas perpustakaan atau ahli buku atau via internet mengenai buku yang tepat berdasar usia, minat dan tingkat kemampuan membaca anak anda
  • Buku-buku anak yang berkualitas seperti buku yang pernah mendapat penghargaan atau buku yang penulisnya adalah ahli anak bisa juga dipertimbangkan sebagai buku pilihan bagi anak anda.

Tips Mendidik Anak Agar Lebih Mudah Berbagi

Saat si kecil mulai masuk pertama kali ke sekolah taman kanak-kanak banyak perasaan bahagia menyelimuti orang tua. Perasaan senang tatkala tak terasa si kecil sudah besar, perasaan senang tatkala si kecil makin lucu dengan baju sekolah untuk pertama kalinya, dan tentunya perasaan senang karena sekarang si kecil akan mulai bersosialisasi dengan teman-teman barunyanya. Dan tentunya kita akan senang ketika pulang dia bercerita telah memiliki teman baru yang baik, bermain bersama, belajar bersama dan tentunya berbagi bersama. Ya, anak yang tidak memiliki kesulitan dalam berkomunikasi akan mudah memiliki teman yang bisa dijadikan tempat saling berbagi. Dia bisa saja saling merasakan berbagi bekal makanan bersama temannya, atau bahkan pulang dengan saling bertukar sepatu. Ya itulah manfaatnya anak yang senang berbagi tentu dia akan cepat mendapatkan seorang teman.
Namun, tidak semua anak memiliki sifat yang mudah atau senang berbagi, masih banyak anak yang kesulitan dalam berbagi dengan teman-temannya. Sebagai contoh, Jangankan berbagi bekal makanannya, mainan ayunan pun seolah-olah tidak boleh ada anak lain yang menyentuhnya. Tentu saja hal ini bisa menjadi salah satu kendala bagi kehidupan sosial anak. Bagaimana perang orang tua menyikapi hal seperti itu, beriktu tipsnya:

Berbicaralah Dengan Anak Anda

Anak yang sudah masuk sekolah taman kanak-kanak sebetulnya sudah cukup untuk bisa di ajak bicara. Jadi ajaklah anak anda berbicara mengenai permasalahan-permasalahan di sekolah dan berikan solusi yang bisa disepakati bersama. Tentunya gaya bicara harus di sesuaikan dengan usia anak. Beri gambaran kepada anak bahwa berbagi bisa memudahkannya untuk memiliki banyak teman, dan beri gambaran pula betapa indahnya jika dia memiliki banyak teman.

Jangan Menghukum Anak Karena Dia Pelit

Hukuman malah akan memicu rasa benci anak dari pada menjadikan anak bermurah hati. Disarankan untuk memberi dorongan positif daripada hanya sekedar teguran atau hukuman. Terus beri dorongan positif agar anak mau berbagi, dan ketika dia berbagi, jangan lupa beri dia pujian.

Hargai "Barang-Barang berharga" miliknya

Jika anak anda merasa bahwa baju, buku atau mainannya adalah "barang berharga" miliknya, cobalah untuk menghargai akan hal itu. Cobalah untuk meminta izin terlebih dulu ketika anda akan meminjam bukunya atau mainnannya, dan berilah dia pilihan tidak jika memang dia tidak mau mengizinkannya. Beri tahu hal ini juga kepada saudara, pembantu, teman atau guru-gurunya agar melakukan hal yang sama terhadap "barang-barang berharga" miliknya dan jika perlu katakan pula bahwa kita yang meminjam "barang berharganya" tersebut akan menjaganya dengan baik. Ini merupakan stimulus yang baik agar anak lebih percaya untuk berbagi dengan yang lain.

Berilah Contoh

Cara yang terbaik untuk mengajari anak untuk lebih bermurah hati adalah dengan memberi contoh. Jadi jangan segan-segan untuk berbagi ice cream dengannya, tawarkan pertolongan ketika dia sulit memakai sepatu, dsb. Jadi, berbagi itu memang terlihat oleh si anak dari hal-hal yang orang tua lakukan terhadapnya, sehingga dia merasakan betul enaknya dia di bagi ice cream oleh mamahnya, betapa jadi mudah menggunakan sepatu setelah di bantu oleh mamahnya dll. Jadi, ketika anda berbagi dengan si kecil pastikan dia merasakan manfaat dari berbagi itu sendiri, tapi bukan menjadikan si kecil menjadi manja.

Ajari Juga Mana Yang Tidak Boleh Untuk Berbagi

Setelah anak anda mulai memberikan kemajuan mengenai berbagi, jangan lupa pula untuk mengajari hal-hal apa saja yang tidak boleh berbagi dengan temannya, ini juga penting untuk memberikan pelajaran mana yang boleh dan mana yang tidak. Berikan alasan kenapa sikat gigi tidak boleh berbagi penggunaannya, dll.

"Daerah-Daerah Berbahaya" Di Rumah Bagi Balita

Rumah adalah tempat bernaung kita. Rumah menjadi tempat tumbuh kembang sebuah keluarga. Dan rumah juga merupakan arena utama bagi balita kita sebagai tempat bermain. Sebagaimana kita ketahui, masa-masa balita adalah masa-masa penjelajahan, masa dimana sang buah hati ingin mengetahui berbagai hal termasuk di setiap sudut rumah kita. Jika tidak menjaga keamanan bagi balita, bisa-bisa rumah menjadi tempat yang sangat berbahaya bagi anak. Oleh karena itu orang tua perlu melindungi buah hati dari hal-hal yang dapat membahayakan anak di rumah kita.
Berikut adalah beberapa hal atau bagian dari rumah kita yang dianggap berbahaya bagi balita:

Lokasi: WC

Alat cukur Kumis atau Gunting
Jangan sampai anak meraih benda-benda tersebut. Jelaslah anak bisa terluka karenanya. simpanlah benda-benda tersebut di tempat yang tidak bisa terjangkau anak, jika perlu, simpan di kabinet atau lemari gantung anda.
Kosmetik dan Obat-obatan Kecantikan
Balita memiliki kebiasaan memasukan benda ke mulut. jangan sampai peralatan kosmetik atau obat-obatan anda terjangkau olehnya. Keracunan akan menjangkit anak anda jika sampai dia memasukan bahan dan obat-obatan kosmetik ke dalam mulutnya. Simpan di tempat yang tidak terjangkau anak lebih baik simpan dalam kabinet
Toilet
Usahakan memiliki toilet yang bisa ditutup (biasanya toilet duduk) dan pastikan selalu tertutup jika toilet tidak digunakan. Toilet jongkok sangat licin jika diinjak oleh balita anda, dan dikhawatirkan anak anda bisa terjatuh. Jika memiliki toilet jongkok, Buatkanlah penutup khusus untuk toilet jongkok.

Lokasi: Ruang Tengah

Peralatan Elektronik
DVD/VCd Player cukup berbahaya juga bagi balita, terutama slot tempat cd yang keluar jika akan memasukan cd. Jari balita bisa terjepit ketika slot tempat cd tertarik ke dalam player. Jika memiliki dvd/vcd player seperti itu, apalagi biasanya tempat penyimpanananya selalu di bawah tv yang mudah terjangkau anak, usahakan tempat penyimpanannya tertutup. Sehingga anak sulit tidak bisa sembarang pijit ke dvd/vcd player.
Lemari TV atau Rak Buku
Meskipun tidak memiliki keahlian memanjat, anak akan selalu penasaran terhadap benda yang dianggapnya menarik yang tersimpat di lemari tv atau rak buku, sehingga dia akan mencoba memanjat dan meraihnya.Karena untuk merubah lemari atau rak cukup sulit, awasi saja balita anda jangan sampai lengah dan mendapati anak anda memanjat lemari
Benda-benda kecil yang berserakan
Kancing, peniti, jarum dan benda kecil lainnya jangan sampai berada di lantai. Ingat, balita suka memiliki kebiasaan memasukan benda ke mulut, hati-hatilah akan hal ini. Selalu bersihkan lantai anda dari barang-barang kecil.
Furniture
Sudut lemari, sudut meja atau ujung kursi yang terbuat dari kayu cukup bisa membuat terluka jika anak terbentur ke tempat-tempat tersebut. Oleh karena itu sekarang sudah banya beredar penutup ujung sikut meja, atau lemari atau kursi dari bahan-bahan lembut, sehingga aman bagi anak anda.
Kelistrikan
stop kontak, saklar, terminal stop kontak, steker, kabel listrik usahakan jauh dari jangkauan anak. Stop kontak usahakan tertutup atau buat penutupnya untuk sementara. Semuanya sangat berbahaya bagi anak.

Lokasi: Dapur

Magnet Kulkas
Kulkas biasanya sering di hiasi dengan magnet-magnet kecil yang menempel pada pintu kulkas. Usahakan hiasan-hiasan kecil ini simpan dulu ditempat yang tidak terjangkau anak,karena ya itu kebiasaan anak yang suka memasukan barang ke dalam mulutnya
Peralatan Dapur
Microwave, Blender, Pisau, garpu adalah beberapa contoh peralatan dapur yang harus tersimpan aman tidak terjangkau anak jika tidak sedang di pakai. Anak bisa terluka karenanya jika memainkan peralatan dapur tersebut
Kompor
Jangan sampai anak anda mendekati barang yang satu ini meskipun anda sedang tidak menggunakannya. Tidak ada pengecualian untuk hal ini.
Peralatan Mencuci
Sabun cuci, detergen pencuci baik cair, bubuk atau cream hindarkan dari jangakuan anak. Bahan kimia yang terdapat di dalamnya bisa membuat anak keracunan jika sampai tertelan olehnya.
Barang Pecah Belah
Gelas, piring dan barang pecah belah lainnya harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau. Kalaupun kabinetnya berada di bawah, usahakan bisa di kunci
Tempat Sampah
Balita memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi terhadap barang-barang tertentu, meskipun barang itu sudah tersimpan di tempat sampah. Kita tentunya tidak mau anak kita bermain dengan sampah-sampah. Oleh karena itu sembunyikan tempat sampah dalam kabinet dapur untuk sementara, atau belilah tempat sampah yang memiliki penutup yang aman

Ruang-Ruang Lainnya

Gudang
Jika memiliki ruang gudang, kuncilah selalu gudang tersebut. Gudang biasanya terdapat banyak tumpukan atau perkakas yang bisa melukai si kecil.
Ruang Setrika atau Ruang Cuci
Jika memiliki khusus ruangan ini kuncilah selalu, jangan sampai buah hati anda bermain dengan setrika ataupun memijit-mijit tombol mesin pencuci. Ketika anda menggunakan ruangan tersebut, kunci juga, karena  siapa tahu ternyata buah hati anda menyelinap tidak ketahuan masuk ke ruangan tersebut.

Tips Agar Anak Tidur di Kamarnya Sendiri

Jika anda telah menjadi orangtua, kadang anda akan merasa meraih sebuah prestasi ketika anda berhasil membuat anak anda tertidur sepanjang malam meskipun tempat tidurnya dimanapun. Untuk sementara, hal tersebut mungkin terkesan baik-baik saja selama anak anda masih kecil. Namun, pada satu waktu, anda akan membutuhkan ruang tidur anda sendiri dan anda akan mulai menginginkan anak anda belajar untuk tidur di tempat tidur  mereka sendiri.
Tidak mudah merubah kebiasaan tidur anak sebelumnya yang selalu bersama orang tuanya. Diperlukan kesabaran dan pengertian yang tinggi baik dari sisi orang tua maupun anaknya. Berikut adalah beberap tips yang bisa dilakukan oleh para orang tua, agar anak bisa tidur di kamarnya sendiri:
  1. Cari tahulah alasan kenapa anak anda ingin tidur di tempat anda. Ada banyak alasan mengapa mereka bersikap demikian dan untuk mencari tahu tentang hal ini bisa menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Anda bisa melakukannya dengan mulai mencari tahu tentang hal-hal yang lebih bersifat umum: Apakah mereka takut dengan hal-hal yang mungkin muncul saat malam tiba? Apakah mereka iri dengan anak yang saudara yang lebih kecil dan ini adalah satu cara untuk mendapatkan perhatian lebih? Apakah suara-suara yang muncul mengganggu tidur mereka? Apakah kamar mereka terlalu gelap dan mereka butuh cahaya lebih saat malam tiba? Apakah tempat tidur dan perlengkapan lainnya sudah sesuai dengan minat anak? Jika anda sudah mengetahui penyebabnya, segera tindak lanjuti dan cari solusi agar hal tersebut tidak menjadi penghalang anak untuk tidur di karmarnya sendiri.
  2. Lakukan ritual sebelum tidur. Beberapa anak butuh ditenangkan secara perlahan sebelum mengajak mereka ke kamar mereka. Kadang anak anda masih akan muncul di kamar anda setelah anda melakukan ritual tertentu tersebut. Sebagai contoh, mengapa anda tidak mengajak mereka mandi dan membacakan cerita atau menyanyikan sebuah lagu sebelum tidur? Usaha ini bisa membuat mereka menjadi tahu bahwa waktu tidur telah tiba dan pikiran mereka telah dikondisikan untuk hal tersebut.
  3. Berikan anak anda beberapa “perlindungan” untuk membantu mereka melewati malam. Beberapa anak bisa bersikap baik ketika mereka tahu ada perlindungan yang bisa diandalkan. Sebagi contoh anda bisa menggunakan beberapa boneka besar yang bisa digunakan sebagai teman mereka saat tidur. Cara lain yang baik adalah dengan membuat mereka merasa aman dan terlindungi menggunakan boneka-boneka binatang yang besar untuk mengganti keberadaan anggota keluarga yang lain. Dengan kata lain, anak-anak anda bisa tidur dengan boneka atau mainan yang lain sebagai pengganti rasa nyaman yang mereka dapatkan ketika tidur dengan sang ibu.
  4. Tambahkan cahaya ke kamar mereka. Hal ini bisa digunakan untuk melawan terror malam yang mereka alami. Bagi beberapa anak, kegelapan bisa membuat ruangan yang familier menjadi tempat yang sangat menyeramkan. Dan dengan adanya cahaya di kamar bisa membuat kamar menjadi lebih nyaman kembali bagi mereka.
  5. Bersabarlah. Usaha anda mungkin tidak akan berhasil pada malam pertama. Untuk membuat anak anda tertidur di kamar mereka sendiri mungkin tidak mudah dari yang anda bayangkan.  Teruslah lakukan usaha-usaha yang telah di coba sebelumnya, jangan pernah berhenti sebelum anak anda betul-betul tertidur di kamarnya sendiri dengan nyaman.


Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Orang Tua Ketika Anak di Rawat di Rumah Sakit Sumber : Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Orang Tua Ketika Anak di Rawat di Rumah Sakit

Untuk orangtua, memiliki anak yang sedang di rumah sakit adalah waktu yang sangat menakutkan. Namun, orang tua tidak boleh lupa bahwa seorang anak akan sama (atau bahkan lebih) takutnya terhadap situasi tersebut. Mempersiapkan anak Anda jauh ke depan akan membuat tinggal rumah sakit tetap terasa mudah.

Langkah 1: Tetap tenang

Tidak peduli seberapa serius alasan untuk tinggal di rumah sakit, Anda harus tetap terlihat tenang dan meyakinkan di depan anak Anda. Jika Anda panik, anak Anda akan menjadi takut dan seluruh situasi akan menjadi lebih menegangkan bagi semua orang yang terlibat. Ingat, itu adalah tanggung jawab Anda untuk menjadi kuat di saat yang dibutuhkan ini.

Langkah 2: Jelaskan Waktunya

Meskipun kejujuran penting, Anda tidak perlu memberikan terlalu banyak penjelasan kepada anak Anda jika hal itu bisa menambah kecemasan mereka saat menginap di rumah sakit. Namun, diperbolehkan menjelaskan waktu kapan segala sesuatu akan terjadi dan mengapa mereka membutuhkan pengobatan atau operasi. Anak Anda bahkan dapat menggunakan kalender untuk menunjukkan tanggal ketika ia tiba di rumah sakit dan ketika ia akan diperbolehkan untuk pulang.

Langkah 3: Tinggallah Di Rumah Sakit Sebanyak Mungkin

Kebanyakan anak-anak merasa paling nyaman ketika orang tua mereka ada dalam pandangan. Karena itu, penting untuk tinggal di sisi mereka sebanyak mungkin ketika ia berada di rumah sakit.

Langkah 4: Bawa Perlengkapan Dari Rumah

Meskipun Anda akan harus bertanya kepada staff rumah sakit terlebih dahulu, pertimbangkan membawa beberapa perlengkapan dari rumah ke rumah sakit. Jika anak Anda memiliki selimut favorit atau boneka beruang, bawa itu ke rumah sakit. Jangan takut untuk menanyakan kepada anak Anda apa yang ingin dibawakan untuknya.

Langkah 5: Rencana Kegiatan Selanjutnya

Berikan anak Anda sesuatu untuk diharapkan setelah ia tinggal di rumah sakit. Sebagai contoh, Anda bisa menjanjikan perjalanan ke kebun binatang atau video game baru setelah mereka kembali ke rumah. Langkah sederhana ini bisa membuat anak Anda senang dan gembira, bahkan jika Anda tidak nyaman.

Faktor Perkembangan Anak

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak antara lain:
FAKTOR DALAM
  • Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memilki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya
  • Keluarga: Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus
  • Umur : Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
  •  Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat
  • Genetik : adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
  • Kelainan kromosom : Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma Down's dan sindroma Turner's.
FAKTOR LUAR
Faktor prenatal
  • Gizi : Nutrisi ibu hamil terutama dalam trisemester akhir kehamilan akan mempengaruhipertumbuhan janin
  • Mekanis : Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kongenital seperti club foot
  • Toksi/zat kimia :beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kelainan kongenital.
  • Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin seperti deformitas anggota gerak
  • Infeksi : Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh virus TORCH dapat menyebabkan kalainan pada janin, katarak, bisu tuli, retasdasi mental dam kelainan jantung.
  • Kelainan imunologi : Adanya perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan kerusakan jaringan otak
  • Psikologi ibu : Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakukan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain
FAKTOR PERSALINAN
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan keruskaan jaringan otak
FAKTOR PASCASALIN
  • Gizi : untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat
  • Penyakit kronis/kelainan kongenital : tuberkolosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani
  • Lingkukan fisis dan kimia : Lingkungan sebagai tempat anak hidup berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu mempunya dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
PSIKOLOGIS
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertetkan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya
SOSIO-EKONOMI
Kemisikinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
LINGKUNGAN PENGASUHAN
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak
STIMULASI
Pertumbuhan memerlukan rangsang/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
OBAT-OBATAN
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghamba pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan