Saat
usia bayi menginjak usia 6 bulan, tak terasa kini bayi harus diajarkan
pula pengenalan dan pemberian makanan padat selain ASI. Dibutuhkan
pengetahuan yang baik sebagai orang tua dalam memberikan makanan padat
ini, dikarenan hal ini merupakan pengalaman pertama bagi bayi. Berikut
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua pada saat pemberikan
makanan padat pada bayi:
Cari Saat Yang Tepat
Setelah enam bulan, pemberian ASI saja hanya sekitar
60-70% kebutuhan bayi. Dengan kata lain, selain ASI, bayi membutuhkan
makanan pendamping ASI(MP-ASI). Selain itu bila MP-ASI tidak segera
diberikan, masa krisis untuk mengenalkan makanan padat yang memerlukan
keterampilan mengunyah (6-7 bulan) dikhawatirkan akan terlewati. Bila
ini terjadi, dikemudian hari bayi akan mengalami kesulitan untuk menelan
makanan, atau akan menolak makan bila diberi makanan padat.
Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi
semakin matang. Selain itu, pada usia ini, kepala juga tubuh bayi
semakin stabil, sehingga memudahkannya mengembangkan kemampuan makan
secara mandiri.
Tanda-Tanda Bayi Siap Menerima
Makanan Padat
. Bayi tidak puas hanya dengan
diberi ASI saja.
. Bayi menunjukan ketertarikannya
pada makanan yang anda makan.
. Bayi yang telah
tidur sepanjang malam, kini bangun lagi tengah malam dan menangis karena
lapar.
Berikan Secara Bertahap
Pemberian
makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini:
. Mutu bahan makanan. Bahan
makanan yang bermutu tinggi menjamin kwalitas zat gizi yang baik.
. Tekstur dan konsistensi (kekentalan). Mula-mula beri
bayi makanan yang lumat dan cair, misalnya bubur susu atau bubur / sari
buah (pisang, pepaya, jeruk manis). Secara bertahap, makanan bayi
dapat lebih kasar dan padat. Bayi yang telah berusia 6 bulan bisa diberi
nasi tim saring lengkap gizi. Memasuki usia delapan bulan sampai satu
tahun, bayi hanya bisa diberi makanan yang hanya dicingcang.
. Jenis makanan. Untuk permulaan, bayi sebaiknya
diperkenalkan satu persatu jenis makanan sampai ia mengenal dengan baik.
Tunggulah paling tidak empat hari sebelum Anda mengenalkan jenis
makanan lain. Selain bayi akan benar-benar mengenal dan dapat menerima
jenis makananyang baru, Anda pun bisa mengetahui ada tidaknya reaksi
alergi pada bayi.
. Jumlah atau porsi makanan.
Selama masa perkenalan, jangan pernah memaksa bayi menghabiskan
makanannya. Umumnya, pada awalnya bayi mau menerima 1-2 sendok teh
makanan. Bila ia telah semakin besar, Anda dapat memberikan porsi yang
lebih banyak.
. Urutan pemberian makanan. Urutan
pemberian makanan pemberian ASI biasanya buah-buahan, tepung-tepungan,
dan sayuran. Daging, ikan, dan telur umumnya diberikan setelah bayi
berumur enam bulan. Bila bayi menunjukan gejala alergi telur baru
diberikan setelah usianya satu tahun.
. Jadwal
waktu makan harus luwes atau sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang
berkaitan dengan keadaan pengosongan lambung. Dengan demikian, saluran
cerna bayi lebih siap untuk menerima,mencerna, dan menyerap makanan pada
waktu-waktu tertentu.
Perhatikan Gizi Seimbang
Selama minggu-minggu pertama, pemberian makanan padat
hanya di tujukan bagi perkenalan rasa dan tekstur makanan, bukan sebagai
upaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Perlu diingat, makanan utamanya
masih ASI atau pengganti ASI. Jadi, ia hanya perlu diberi makanan padat
sekali sehari. Selanjutnya, sejak minggu keenam sampai minggu
kedelapan, tingkatkan jumlah dan jenis makanannya, sampai ia mendapat
makanan tiga kali sehari.
Saat bayi mulai bisa
makan makanan yang ditim, baik tim saring maupun tim biasa, Anda
sebaiknya mulai menerapkan gizi seimbang. Gizi seimbang ini bisa didapat
dengan pemilihan bahan makanan yang beraneka ragam. Penganekaragaman
disesuaikan dengan bahan makanan yang biasa dikonsumsi seusia bayi.
Zat-zat giji yang dibutuhkan bayi adalah karbonhidrat, vitamin , dan
mineral(misalnya zat besi) dan vitamin (terutama vitammin C, B1 dan
niasin ). Bagaimana dengan lemak? Anda sebaiknya tidak memberinya
makanan yang terlalu banyak mengandung minyak, santan, mentega atau
margarin. Karena, lemak yang dikandung oleh bahan-bahan makanan ini akan
memperberat kerja sistem pencernaan bayi.
Namun,
mengingat beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamin A, membutuhkan lemak
agar dapat diserap oleh tubuh, maka nasi tim saring yang diberikan
kepada bayi sebaiknya ditambahkan sumber-sumber lemak. Misalnya, pada
usia bayi enam bulan, nasi timnya dapat ditambah satu sendok teh
minyak/margarin atau satu sendok makan santan.
Hal
lain yang harus Anda ingat, saat makanan padat mengelilingi jadwal
minum susu bayi adalah ia perlu minum untuk memuaskan rasa hausnya dan
membantu memperlancar kerja pencernaannya. Kebutuhannya ini sebaiknya
anda penuhi dengan memberinya minum air putih matang, sari buah segar
atau makanan yang berkuah.
Ciptakan Pengalaman yang Menyenangkan
Pada dasarnya, cara pemberian
makanan jangan terlalu memaksa bayi, yaitu dalam waktu yang cepat dan
dalam jumlah yang banyak. Perlu diingat, bayi yang prustasi cenderung
akan bersikap lebih baik melawan dari pada makan. Jadi, biarkanlah ia
menikmati acara makannya. Bila pengalaman pertama ini menyenangkan,
untuk selanjutnya segalanya akan menjadi lebih mudah.
Hal-hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:
. Yakinkan bahwa bayi anda merasa aman dan nyaman, baik
dikursi makannya maupun dipangkuan/gendongan Anda. Bila menggunakan
kursi makan yang lebih tinggi, selalu gunakan sabuk pengaman yang
tersedia untuk mengikat tubuhnya, agar tidak jatuh.
. Suasana makan yang nyaman akan menambah napsu makan
bayi. Pilihlah ruangan yang sirkulasi udaranya baik,tidak berisik, dan
bersuhu sejuk. Bila perlu beri ia makan sambil mendengarkan lagu
kesayangannya atau sambil mendongeng.
. Lakukan
kontak mata dan komunikasi. Bujuk dan rayu ia agar mau mencoba
makanannya. Bayi perlu waktu untuk belajar mengunyah dan menelan.
Mungkin , ia akan lebih banyak memuntahkan makanannya dari pada
menelannya. Hal iniadalah normal.
. Sabar, jangan
panik, bila ia mengalihkan pandangannya, memutar kepalanya, menolak
membuka mulut, atau mendorong sendok makan yang Anda sodorkan kepadanya.
Ajaklah ia bicara lalu coba lagi. Bila ia masih menolak, hentikanlah
untuk kali ini, lalu cobalah esok hari. Bila ia menolak, tunda pemberian
makanan yang sama untuk beberapa hari kedepan lalu coba lagi.
. Biarkan bayi belajar makan sendiri. Memang, kegiatan
ini akan membuat diri dan keadaan disekitarnya kotor, namun tanpa
disadari keterampilan makannya akan semakin berkembang.
. Ajak si kecil makan di meja makan bersama anggota
keluarga lain. Dengan demikian, ia akan melihat bahwa makan adalah cara
yang mengembirakan, sehingga selera makannya timbul. selain itu,kegiatan
ini akan melatihnya bersosialisasi denga orang lain.
Memang, perlu waktu dan upaya yang tak kenal lelah bila
Anda ingin menerapkan pola makan yang baik bagi si kecil. Anda harus
memprioritaskan walau Anda mungkin disibuki dengan berbagai tugas, baik
dirumah tangga, keluarga, maupun pekerjaan lainnya. Namun, bila semua
berjalan lancar dan baik, Anda juga ysng akan memegaramtik hasilnya,
selain sikecil tentunya. Pola makan yang baik merupakan salah satu
faktor penting yang dapat menjamin kehidupan yang sehat dan masa depan
yang baik bagi sang buah hati tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar