About

Sabtu, 19 Januari 2013

Mengenal Kecerdasan Emosional (EQ) Bayi



Pada fase awal, bayi anda akan menggunakan sejumlah isyarat non-verbal untuk mengungkapkan perasaannya. Tatkala bayi anda merasa senang atau puas, maka ia tersenyum, mengoceh atau membuat gerakan-gerakan yang lembut. Akan tetapi, tatkala ia sedang tidak gembira, maka ia akan bernafas lebih cepat, menarik-narik bajunya atau tentu saja menangis. Isyarat-isyarat non-verbal seperti itu merupakan tanda awal bagi kesadaran diri dan pengungkapan diri. Dua hal ini merupakan tanda awal bagi kesadaran diri dan pengungkapan diri. Dua hal ini merupakan komponen penting dari apa yang diistilahkan sebagai emotional quotient (EQ) alias kecerdasan emosional.
Istilah EQ diperkenalkan pertama kali oleh John Mayer dan Petter Salowey di awal tahun 1990-an. Di tahun 1995, Faniel Coleman mempopulerkan istilah ini lewat bukunya yang bertajuk Emotional Intelligence: Why It Can Matter Than More IQ. Istilah IQ sendiri merajuk kepada kecakapan seseorang dalam memahami perasaannya dan perasaan orang lain serta kemampuannya bertindak secara akurat berdasarkan pada pemahamannya tersebut. Banyak kalangan sekarang meyakini bahwa EQ lebih penting daripada IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang.
Kalau terus anda cermati, pada usia antara empat hingga lima bulan, bayi mulai mengalami dan memperlihatkan serangkaian emosi yang jauh lebih tinggi, seperti keceriaan, duka, kemarahan dan kesukaan. Sodorkan permainan baru, umpamanya, kepada bayi anda yang berumur lima bulan, maka ia akan mengungkapkan rasa surprise-nya dengan membuka matanya lebar-lebar. Untuk mendorong pengungkapan diri bayi anda ini, anda bisa merespon dengan mengidentifikasi perasaannya dengan berkata: "oh, kamu senang ya, sayang!" Respon anda ini akan sangat membantu dalam mengajari bayi anda tentang emosi yang disarankannya.
Saat anda tersenyum, misalnya, lebarkan mata anda dan nyaringkan suara gembira anda, maka ia akan memberitahu bayi anda ihwal sensasi kegembiraan yang sedang ia rasakan. Semakin ia mengetahui banyak respon yang anda tunjukkan, maka tingkat EQ bayi anda akan meningkat. Sama halnya dengan temperamen, EQ sebagian sudah dibawa sejak lahir. Sungguhpun begitu, sebagian lagi bisa dipelajari. Bukanlah suatu yang terlalu dini untuk membantu bayi anda mengeksplorasi dan mengelola perasaan-perasaan yang dirasakannya. Dan dengan membantunya, anda telah meletakkan dasar yang akan sangat membantu bagi pengembangan EQ-nya di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar