Kadangkala, saat proses
persalinan berlangsung dokter melakukan pemecahan selaput dengan
sengaja untuk mengetahui kesejahteraan janin dengan melihat warna air
ketuban atau merangsang kontraksi yang dirasa kurang. Prosedur ini tidak
sakit. Dokter atau bidan akan menggunakan alat panjang dengan ujung
yang runcing. Selaput dipecahkan melalui liang vagina.
Keluar air dari kemaluan kemungkinan menandakan selaput
ketuban telah pecah. Cairan ini nengalir melalui vagina dan tidak bisa
ditahan. Perhatikan dan bedakan dengan air kencing (urine). Untuk
membedakannya dapat diketahui dari bentuk dan warnanya. Biasanya urine
berwarna kekuning-kuningan dan bening, sedangkan air
ketuban agak keruh dan bercampur dengan lanugo, (rambut halus
janin) dan mengandung vernik kaseosa (lemak pada kulit janin). Air
ketuban juga dibedakan dengan urine dari baunya, urine berbau pesing,
sedangkan ketuban tidak pesing.
Ketuban pecah bisa
terjadi pada fase persalinan telah dimulai (telah ada kontraksi yang
teratur dan pembukaan mulut rahim), namun bisa juga terjadi sebelum fase
persalinan dimulai, yang disebut dengan ketuban pecah dini. Setelah
ketuban pecah, maka terjadi hubungan antara janin dan dunia luar
sehingga ada resiko terjadi infeksi. Apabila kehamilan telah cukup bulan
maka persalinan
harus segera dimulai, namun apabila kehamilan belum cukup bulan maka
dokter akan memberikan anti biotik untuk mencegah infeksi dan
menyuntikan obat untuk merangsang pematang paru janin. Tindakan
persalinan akan dipelihara dahulu (konservatip) atau langsung dilakukan
induksi persalinan akan disesuaikan dengan usia kehamilan, keadaan ibu
dan janin.
Ketuban pecah merupakan keadaan darurat
ketika anda harus segera datang ke dokter, karena penundaan akan
mengakibatkan terjadinya infeksi, air ketuban habis, atau keluarnya tali
pusat (prolaps tali pusat) yang kesemuanya akan mengakibatkan
meningkatnya angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi.
Tips:
. Jika air ketuban sudah
keluar, perhatikan warna dan baunya. Segera ke dokter terdekat pada
keadaan dan jam berapa pun ketuban pecah.
. Jika
ketuban sudah pecah, usahakan selama dalam perjalanan ibu dalam kondisi
berbaring. Dengan demikian air ketuban tidak mengalir terlalu banyak
(air ketuban habis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar