About

Sabtu, 26 Januari 2013

Melatih Bayi Makan Sendiri

Tak terasa kini bayi bayi kita sudah mulai beranjak besar, rasa cinta makin menguat tatkala melihat kelucuan bayi kita yang mulai belajar berbicara, belajar berkomunikasi, bercengkerama, belajar menirukan gaya orang tuanya dan yang terakhir adalah belajar makan sendiri. Melatih bayi untuk dapat makan sendiri tentunya merupakan sebuah tanggung jawab orang tua, dan merupakan juga sebagai salah bentuk pendidikan dini kepada anak kita agar kelak bisa mandiri.
Makan adalah wujud tanggung jawab paling dasar yang dikenalkan pada anak. Jadi memungkinkan, ajarkan bayi menyuap makanannya sendiri lebih dini. Tentunya kita harus melihat usia dan tahap perkembangan otak anak. Sebenarnya, sejak usia 18 bulan, umumnya anak sudah bisa diajarkan tanggung jawab. Di masa ini anak mulai mengalami perkembangan individu dan punya ekspetasi sosial. Perkembangan ketika anak bisa mengambil dan memasukan sendiri makanan ke dalam mulutnya, ketika anak bisa memilih bentuk dan rasa yang ingin dimakan, atau ketika bayi bisa meminum dengan gelas bergagang dan mengembalikannya lagi tanpa membantingnya. Ajarkan anak bisa makan sendiri, tentu saja harus dengan sabar dan fleksibel, karena biasanya memerlukan pelajaran yang berulang-ulang.
Berikut beberap hal yang perlu diperhatikan orangtua agar bayi dapat melakukan makan dengan sendiri
  • Cuci tangan bayi dengan sabun dan semua perlengkapan makan harus dicuci bersih, aman, dan nyaman dikenalkan.
  • Cari perlengakapan makan yang terbuat dari plastik (food grade), dengan ujung bulat dan tidak tajam agar tidak melukai bayi.
  • Yakinkan bayi merasa aman dan nyaman di kursi makannya. Jika kita memilih menggunakan kursi yang tinggi, gunakan sabuk pengaman agar tidak jatuh. Kursi makan jauh dari tembok, aman dari karpet, meja, atau perlengkapan lain yang bisa dijangkau tangannya.
  • Lengkapi bayi dengan tadah liur, tisu, atau lap, dan alasi tempat makannya dengan alas dari plastik.
  • Biarkan mereka bereksperimen sendiri dengan makanannya. Hal ini juga baik guna perkembangan otak kiri dan kanan bayi.
  • Jangan takut dan terganggu, awalnya, lantai dan dinding akan sedikit kotor, karena di awal-awal bayi belajar makan, tangannya memainkan piring dan mainan, membalikannya dan melemparnya ke lantai atau dinding. Bersabarlah dan ajarkan secara bertahap cara makan yang benar.
  • Beri bayi sedikit makanan bayi di mangkuknya dan sendok untuk memainkannya. Jika belum terampil, biarkan ia menggunakan tangannya.
  • Tetaplah kita menyuapkan makanan yang sudah disiapkan sesuai porsinya sambil anak belajar makanan sendiri.
  • Jangan memberikan makanan bertekstur keras yang susah dikunyah dan menyebabkan tertelan utuh atau menyumbat tenggorokan.
  • Perhatikan jangan sampai bayi tersedak atau salah memasukkan makanannya ke mata atau hidung, bukanya ke mulut karena koordinasi tangannya belum baik. Segera lap muka dan tangannya untuk menghindari makanan masuk ke mata atau hidungya.
  • Bagi bayi yang gemar mengunyah dan menelan, jangan pernah terus menerus menjejalkan makanan ke mulutnya. Periksa mulutnya, jika terlalu penuh, keluarkan dengan tangan kita yang bersih dan upayakan ia menelan makanannya.
  • Beri mereka beberapa pilihan menu sehat yang tentunya disesuaikan dengan kepeluan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi
  • Jangan terlalu memaksa bayi. Kadangkala orangtua memaksa makan anaknya pada saat bayi tidak merasa lapar.
  • Jangan berika cemilan manis, keripik yang gurih dan berbumbu, karena makanan ini sifatnya mengenyangkan dan nilai gizinya nyaris tidak ada.
  • Jangan terlalu banyak memberi jus atau susu untuk bayi sebelum makan terlalu kenyang akan membuat bayi menolak makanan utamanya.
  • Biarkan bayi meneruskan makan sendiri sampai porsi makanannya habis dimakan.

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

Sangatlah tidak bisa dipisahkan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak saat lahir. Perkembangan motorik dan fisik anak sangatlah berhubungan dengan pertumbuhan psikis anak. Oleh karena itu psikologli perkembangan anak usia dini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Laju perkembangan dan pertumbuhan anak mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing anak itu sendiri. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis di mulai dari pekembangan berpikiri, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Saat perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa yang akan datang. Guna mendukung hal tersebut berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan orang tua mengenai perkembangan anaknya.

Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak terbagi ke dalam beberapa tahap:
  • Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi saat usia 0-2 tahun.
  • Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun.
  • Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun.
  • Tahap Formal Operasional, dalam tahap ini anak sudah mulai beranjak sebagai seorang remaja. Dalam tahap ini, anak sudah mulai berpikir secara hipotetik, yaitu penggunaan hipotesis yang relevan sudah dilakukan anak guna memecahkan berbagai masalah. Sudah mampu menampung atau berpikir terhadap hal-hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak sudah bida menerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika, agama dan lain-lain.

Perkembangan Fisik Anak

Mengenai perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motroik anak. Perkembangan motorik anak ini terbagi lagi ke dalam perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Untuk lebih jelasnya bisa di baca di: Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Periode prelingual, usia anak 0-1 thn, ciri utama adalah anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan ditakutinya.
  • Periode Lingual, usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain.
  • Periode Diferensiasi, usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.

Perkembangan Sosio-emosional

Perkembangan sosio emosisonal anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan.
  • Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.
  • Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.

Tempat Tidur Bayi: Tips Nyaman dan Aman Bagi Bayi

Banyak persiapan yang harus dilakukan oleh orang tua tatkala menantikan kelahiran sang buah hati. Salah satunya adalah mengenai persiapan tempat tidur bayi. Pemilihan tempat tidur bayi memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan bayi, karena sebagian besar waktu pertumbuhan bayi terjadi saat bayi sedang tidur. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang dalam memilih tempat tidur bayi, sehingga bayi dapat tidur dengan nyaman. Selain itu, ketika bayi tertidur dengan nyaman, hal ini juga dapat memberikan waktu yang banyak bagi orang tua.
Dalam pemilihan tempat tidur bayi, selain faktor kenyamanan, juga harus diperhatikan faktor keselamatan bayi. Banyak kasus bayi mengalami cedera akibat terjatuh dari tempat tidur, keracunan akibat bahan material tempat tidur dan berbagai kasus lain yang bisa menimbulkan bahaya bagi bayi berkaitan dengan tempat tidur bayi ini. Selain itu harus diperhatikan pula mengenai apakah bayi akan tidur bersama anda hingga mandiri?, atau ditempatkan di ranjangnya sejak lahir?, ditempatkan di kamar khusus kah?, selain itu harus diperhatikan mengenai hubungan dengan anggota keluarga yang lain (jika ada) misal dengan kakaknya dan faktor lainnya yang perlu anda perhatikan.

Bayi Tidur Bersama Orang Tua

Keuntungan dari bayi tidur bersama orang tua dalam satu kasur adalah bayi akan termonitor baik serta orang tua dapat memenuhi kebutuhan bayi dengan cepat. Namun hati-hati juga, saat orang tua terdiur dengan pulas jangan sampai bayi terjempit atau mungkin tertimpa oleh tangan orang tua.
JIka bayi akan tidur bersama anda hingga cukup mandiri, maka pilihlah tempat tidur khusus bayi yang tanpa kaki yang dapat diletakan di tengah kasur orang tua. Dengan demikian, bayi akan tetap terasa nyaman sekaligus mendapat kehangatan dari ke dua orang tuanya. Sekarang ini banyak pilihan untuk tempat tidur bayi yang bisa di simpan di kasur orang tua di mulai dari matras, matras berkelambu hingga di lengkapi dengan mainan.

Bayi Tidur Terpisah Dengan Orang Tua

Banyak orang tua memilih bayi di tempatkan di ruangan sendiri terpisah dengan orang tua. Hal ini tentunya memiliki keuntungan dimana anak akan terbiasa mandiri sejak dini, selain itu orang tua akan leluasa ketika tidur.
Ruangan bayi di pasang alat monitor bayi, sehingga jika bayi menangis orang tua bisa mendengarnya dari kamarnya, selain itu monitor bayi juga dapat melihat kondisi bayi sedang apa. Kelemahannya adalah orang tua membutuhkan jeda waktu untuk pemenuhan kebutuhan bayi, selain itu sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome - SIDS) yang disebabkan oleh bayi lupa bernafas sering terjadi. Meskipun ada monitor, mutlak pengawasan bayi tetap ada di tangan orang tua bukan pada monitor.
Solusi yang paling baik agar bayi bisa mandiri sejak dini, orang tua tetap leluasa ketika tidur, tapi memiliki tingkat keamanan yang baik adalah dengan cara tetap bayi di tempatkan di ranjangnya sendiri, tapi ranjang tersebut lokasinya masih dalam satu ruangan orang tua. Ini merupakan solusi yang menyenangkan sekaligus aman. Namun jangan lupa bersihkan kamar orang tua dari rokok, alkohol atau obat-obatan.

Pemilihan Ranjang Bayi

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa anda lakukan dalam pemilihan ranjang bayi, agar bayi dapat memiliki tempat tidur yang nyaman namun juga aman.
  • Pilihlah ranjang bayi dimana tidak terdapat pintu tarik atau tidak terdapat bagian samping yang dapat di buka. Hal ini menjaga bayi agar kelak nanti tidak dapat membuka dengan sendirinya.
  • Pilihlah ranjang bayi dari bahan stainless bukan dari besi. Besi dikhawatirkan akan mengalami karat, dan tentunya material karat besi berbahaya bagi keselamtan bayi. Pilihlah ranjang bayi dengan ukuran yang sesuai dengan umur bayi. Jangan terlalu luas, karena hal ini akan memakan ruangan kamar dan juga jangan terlalu sempit karena hal ini dapat membuat stress bayi.
  • Usahakan ranjang dapat di ekspansi. Artinya ranjang bayi dapat di ubah bentuk dari segi ukuran disesuaikan dengan usia bayi. Hal ini cukup penting, karena ranjang bayi yang dapat di ekspansi merupakan salah satu ciri atau fitur ranjang bayi yang berkualitas. Tentunya hal ini juga akan menghemat biaya anda, karena tidak usah lagi membeli ranjang bayi ketika bayi anda tumbuh semakin besar.
  • Pilihlah ranjang bayi yang memiliki kaki beroda hal ini bermanfaat bagi orang tua gar lebih mudah memindahkan ranjang bayi, namun pastikan bahwa kaki ranjang yang beroda memiliki pengunci yang kuat,  guna mencegah ranjang bayi bergulir dengan sendirinya tanpa sepengetahuan orang tua.
  • Usahakan ranjang memiliki tempat penyimpanan guna memudahkan orang tua dalam mengambil perlengkapan bayi, seperti selimut ekstra, popok bayi, dll. Hal ini berhubungan dengan efisensi anda sebagai orang tua.
  • Pilihlah ranjang bayi yang dapat diatur untuk posisi matras. Saat masih bayi baru beberapa minggu lahir, posisi matras dapat diatur lebih tinggi, namun ketika bayi sudah bisa duduk, posisi matras bayi bisa diturunkan, dan ketika bayi sudah bisa berdiri, posisi matras bisa diturunkan lebih rendah lagi.
  • Pilihlah kelambu denga ukuran panjang melebihi rangjang atau boks bayi,  dan jepitlah bagian bawah kelambu, hal ini agar bayi benar-benar terlindungi dari nyamuk.
  • Jarak jeruji yang aman adalah  < 6 cm, hal ini untuk menghindarkan agar bayi terhindar terjepit pada jeruji.
  • Dalam pemilihan kasur, gunakan kasur dengan kualitas baik juga bisa tahan air. Tapi jangan memilih kasur yang terlalu empuk untuk mengurangsi sindrom SIDS tadi, atau wajah bayi terbenam karenanya.
  • Ukuran kasur bayi tidak boleh ada sela atau jarak dengan bagian ranjang bayi, hal ini juga untuk menghindarkan bayi atau bagian tubuhnya terjepit. Jadi, pastikan ukuran kasur benar-benar fit dengan ukuran ranjang bayi.
  • Gunakan selimut yang berbahan katun, tidak terlalu tipis tapi jangan pula terlalu tebal, hal ini guna bayi dapat tidur dengan nyaman. Katun baik dalam hal penyerapan keringat bayi.
  • Bayi sangat menyukasi gerakan satu arah. Jadi kalo bisa, pilihlah ranjang bayi yang dapat diayunkan, sehingga bayi dapat tidur dengan nyaman.
  • Pastikan baut-baut yang menghubungkan ranjang bayi terpasang dengan kuat, dan periksalah hal ini secara berkala. Hal ini aga ranjang bayi terhindar dari lepas dengan sendirinya akibat aktivitas bayi.
  • Jauhkan ranjang bayi dari colokan listrik atau tirai jendela. Jadi posisikan ranjang bayi tidak terlalu dekat dengan jendela

Manfaat Pelukan Orangtua Bagi Perkembangan Psikologis Anak

Pada dasarnya orang tua mengetahui akan pentingnya hubungan dan kedekatan antara anak-anak dengan mereka. Banyak penelitian menunjukkan bahwa, pada dasarnya sebagian besar orang tua menyatakan bahwa menghabiskan waktu dan demi kedekatan dengan anak bisa menjadi hal yang lebih penting di banding hal lainnya. Pada intinya bahwa antara orang tua dan anak saling membutuhkan rasa cinta dan kasih sayang satu samai lainnya, dan hal itu tidak dapat dipungkiri adanya. Banyak orang tua dan anak merasakan bila rasa cinta dan kasih sayang tidak di dapat dari satu sama lainnya, maka keharmonisan keluarga serasa tidak lengkap.
Namun dilain sisi, banyak hubungan antara orang tua dan anak menjadi terbengkalai, dan hal ini memicu ketidak harmonisan dalam keluarga, bahkan akan menjadi sesuatu yang tidak baik bagi perkembangan psikologis anak. Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, salah satunya adalah karena tuntutan ekonomi dan pekerjaan lah yang membuat orang tua kehilangan waktu untuk dapat bersama dengan anak. Kadang dikarenakan kesibukan, orang tua harus pergi pagi-pagi secara terburu-buru karena pekerjaannya dan pulang ke rumah tatkala anak-anak sudah tertidur. Jika kondisi memang demikian, salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua untuk dapat mendekatkan hubungan dengan anak meski memiliki waktu sedikit adalah dengan cara memeluk anak.
Pelukan orang tua kepada anak dapat menimbulkan ikatan batin dan kasih sayang yang kuat antara anak dan orang tua. Mendapat pelukan berarti mendapat dukungan, dan bagi yang memeluknya berarti akan menimbulkan rasa percaya diri. Kehadiran hormon endomorfin yang muncul saat berpelukan dapat mengurangi ketegangan saraf dan serta tekanan darah. Bahkan penelitian di university of Itali menunjukkan data, bahwa anak yang sering mendapat pelukan dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan pelukan saat inisiasi dini, sesaat bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme yang membuat daya tahan tubuh bayi akan semakin kuat. Dan ketika pelukan dengan rasa sayang ini di teruskan hingga masa kanak-kanak dapat menjadikan pribadi anak yang tidak gampang stress (Penelitian Journal of Epidemiology and Community Health). Jangan percaya pada mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan akan menjadi cengeng, bahkan sebaliknya, secara psikologi, anak yang sering mendapat belaian, sentuhan dan pelukan kasih sayang dari orang tuanya akan tumbuh menjadi anak yang penyayang, pertumbuhannya sehat, akan merasa nyaman dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Peluklah anak anda sebelum anda berangkat kerja, toh memeluk anak tidak akan membutuhkan waktu yang begitu banyak. Peluklah yang tulus, jangan tergesa-gesa, curahkan segala rasa sayang dan cinta anda saat  anda memeluk anak anda. Saat anda pulang kerja, meskipun anak sudah tertidur pulas, peluklah dia meskipun sedang tidur. Sesekali sisakan waktu untuk tidur bersamanya dan memeluknya. Meskipun berada di alam bawah sadar, pelukan orang tua saat tidur tetap dapat memerkuat bonding antara orang tua dan anak, karena saat mereka tidur, anak-anak masih berada dalam gelombang alpha, dimana masih bisa untuk menerima rangsangan dan getaran dari perasaan cinta dan kasih sayang orang tuanya.

Manfaat DHA Untuk Kehamilan dan Buah Hati Anda

Waktu yang paling membahagiakan bagi semua wanita adalah ketika mereka hamil. Mereka sangat bahagia dan akan melakukan apa saja yang terbaik bagi kandungannya. Mereka akan mencari informasi semua hal yang baik selama masa kehamilan. Mereka juga akan melihat perkembangan janin setiap minggunya. Sebagai ibu yang cerdas anda harus bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan anak anda dalam perkembangannya setiap minggu. Pada pekan yang kelima janin anda membutuhkan nutrisi seperti DHA untuk mendukung pertumbuhan secara normal. Asa dokosaheksaenoat atau sering disebut sebagai DHA memang sangat penting bagi anak anda. Ini sangat berpengaruh dengan sistem saraf pusat anak anda. Selama kehamilan, ibu harus mau mengkonsumsi makanan atau susu yang mengandung banyak DHA sehingga anak anda akan tumbuh dan normal.
Ketika bayi lahir, ibu harus mulai memberikan ASI, DHA banyak sekali terkadung dalam ASI. Walaupun sekarang banyak ibu sibuk yang memilih susu formula ber DHA, tetapi ASI masih tetap menjadi makanan bagi bayi yang tidak ada bandingnya. Anda bisa mendukung kualitas ASI anda dengan memakan makanan bergizi seperti ikan salmon, tuna, sarden, patin, kepiting, kerang dan telur omega 3. Banyak studi yang mengatakan bahwa wanita hamil butuh setidaknya 250 mg DHA dalam setiap harinya. Walaupun anak anda sudah mendapatkan DHA yang cukup, tetapi ini tidak bisa langsung menjamin anak anda menjadi pintar, anda haru selalu memberikan stimulasi yang baik bagi anak anda. Anda bisa mulai melatih motorik kasar dan halus anak anda. Bagaimana menstimulasi anak anda? Anda bisa menstimulasi indra mereka dengan menggunakan mainan, bunyi, warna dan lain-lain. Anda akan bisa melihat respon dari anak anda. Ketika anda merasa ada yang janggal,sebaiknya anda memeriksakan kondisi anda anda di dokter yang khusus untuk anak anda. Anda harus berhati-hati mencari makanan yang baik, pastikan anda tidak mengkonsumsi makanan dengan kandungan mercury karena akan berbahaya bagi bayi anda. Pastika anda selalu menjaga kebersihan makanan yang anda konsumsi.


Tips Menyimpan ASI yang Baik

Semua ibu didunia pasti ingin menyusui anaknya dengan ASI yang terbaik. Ibu-ibu merasa beruntung jika ASI dapat keluar dengan lancar. Namun anda pasti sangat kesulitan memberi ASI kepada anak anda jika anda seorang wanita karir. Anda tidak perlu khawatir karena anda bisa memeras ASI dan kemudian menyimpan asi tersebut dengan cara yang baik. Bagaimanakah cara-cara untuk menyimpan air susu dengan maksimal tanpa mengurangi nilai gizi dan nutrisi dalam ASI tersebut? Banyak ibu yang menyimpan air susunya di kulkas. Ini akan membuat ASI bertahan lebih lama. Anda harus membaca panduan sebelum menyimpan asi anda sehingga tidak akan berbahaya bagi anak anda:
·     ASI yang anda peras hanya bisa bertahan di suhu ruangan selama 10 jam jika anda memilih menyimpannya di suhu ruangan.
·     ASI yang disimpan di kulkas, harus segera digunakan dalam setengah jam setelah berada di suhu ruangan.
·     ASI dapat disimpan di kulkas untuk 5 sampai 7 hari kedepan
·     Jika anda menggunakan Freezer, ASI bisa bertahan hingga 6 bulan. Anda harus menyimpan nya di bagian yang paling dingin.
·     Anda bisa memindahkan ASI dari kulkas ke Freezer tetapi jangan pindahkan jika ASI telah ada di kulkas selama 48 jam.
·     Jangan memenuhi semua isi botol dengan ASI sisakan minimal 4 cm dari bagian atas botol karena ASI akan mengembang. Anda bisa menggunakan tutup dari plastic dan karet. Pastikan penutup rapat.
·     Jangan lupa memberi label tanggal sehingga ASI yang sudah lama bisa dipakai terlebih dahulu dan tidak basi.
·     Jika anda tidak menyimpan asi dalam kulkas atau freezer, anda bisa saja menyimpan dalam kotak pendingin tetapi ini bukan alternative untuk jangka waktu yang lama. Ini hanya bisa digunakan untuk beberapa jam saja.
Anda bisa menggunakan ASI dalam kulkas atau Freezer setelah menghangatkan ASI yang telah disimpan. Bagaimana cara untuk menghangatkan dan mencairkan ASI? Berikut tipsnya:
·     Ambil botol ASI dan kemudian letakkan dalam suhu ruangan atau anda bisa letakkan diatas mangkok dengan air panas.
·     Jangan pernah mencairkan ASI dimicrowave karena akan merusak kandungan dalam ASI yang anda berikan.
·     Aduk merata untuk memisahkan krim dalam ASI
·     Jangan memberikan air susu tersebut jika belum benar benar telah cair dan menjadi susu.
·     Jangan pernah memberikan ASI yang telah berbau asam
·     ASI hanya bisa bertahan 24 jam setelah dicairkan.
Anda harus benar-benar mempelajari cara menyimpan asi yang benar demi kualitas asi untuk buah hati anda yang tercinta.

Manfaat Cerita Dongeng Anak-anak Bagi Perkembangan Buah Hati Kita Sumber : Dongeng Anak - 5 Manfaat Pentingnya Bagi Perkembangan Anak

Kata mendongeng pastinya tidak asing lagi ditelinga kita. Tetapi eksistensi kegiatan mendongeng ini cenderung makin memudar karena dimakan oleh usia. Padahal terdapat banyak sekali keuntungan bagi anak-anak kita jika mereka mendapatkan dongeng. Perlu kita ketahui bahwa dongeng anak-anak sangat berguna meskipun pada praktiknya kita mempunyai banyak sekali halangan seperti perasaan lelah setelah bekerja dan menganggap mendongeng untuk anak menjadi sangat merepotkan. Padahal manfaat dongeng untuk anak sangatlah banyak seperti merekatkan hubungan orang tua dengan anak dan mendongeng juga bisa membantu mengoptimalkan perkembangan psikologis dan kecerdasan anak secara emosional. Masih ada lagi manfaat lainnya yang akan diuraikan dibawah ini:

 Mengembangkan Daya Imajinasi Anak

Perlu kita ketahui bahwa dunia anak adalah dunia imajinasi. Jadi anak mempunyai dunianya sendiri dan tak jarang mereka berbicara denga teman khayalannya. Dengan daya imajinasi yang masih sangat bagus ini, maka kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkannya kearah yang positif dan tetap terkontrol. Dengan dongeng anak-anak maka inilah cara terbaik untuk mengarahkan mereka kearah yang baik.

 Meningkatkan Keterampilan dalam Berbahasa

Dongeng merupakan stimulasi dini yang mampu merangsang keterampilan berbahasa pada anak-anak. Perlu kita ketahui bahwa cerita dongeng anak-anak mampu merangsang anak-anak terutama anak perempuan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Hal ini dikarenakan anak perempuan lebih fokus dan konsentrasi daripada anak laki-laki. Kemampuan verbal adalah kemampuan awal yang dimiliki anak-anak dan inilah mengapa otak kanan mereka lebih berkembang dan ini juga yang menyebabkan mereka lebih terlatih dalam berbahasa. Kisah-kisah dongeng yang mengandung cerita positif tentang perilaku dan sebagainya membuat anak-anak menjadi lebih mudah dalam menyerap tutur kata yang sopan.

 Membangkitkan Minat Baca Anak

Jika ingin memiliki anak yang mempunyai minat baca yang baik, maka mendongeng adalah jalan menuju hasil tersebut. Dengan memberikan cerita dongeng anak-anak, maka anak-anak akan tertarik dan rasa penasaran ini membuat mereka ingin mencari tahu. Inilah dimana keinginan untuk membaca menjadi semakin meningkat. Dengan membacakan buku cerita yang menarik kepada anak adalah cara paling mudah yang bisa kita lakukan.

 Membangun Kecerdasan Emosional Anak

Mendongeng kepada anak bisa membangkitkan kecerdasan emosional mereka dan ini juga sarana hebat yang mampu merekatkan hubungan ibu dan anak. Sperti yang kita tahu bahwa anak-anak mempunyai kesulitan dalam mempelajari nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dengan dongeng anak-anak maka kita bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang kita dongengkan. Dongeng anak-anak akan membangtu anak dalam menyerap nilai-nilai emosional pada sesama. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan emosional juga penting disamping kecerdasan kognitif. Kecerdasan emosional sangat penting bagi kehidupan sosial mereka kelak.

 Membentuk Rasa Empati Anak

Melalui stimulasi cerita dongeng anak, kepekaan anak pada usia 3-7 tahun akan dirangsang mengenai situasai sosial disekitar mereka. Dengan metode dongeng untuk anak ini maka mereka akan belajar berempati terhadap lingkungan sekitar. Stimulasi yang akan lebih berhasil adalah dengan merangsang indera pendengarannya. Penting bagi kita memberikan stimulasi ini untuk memberikan mereka bekal yang baik untuk masa depannya. Dengan cerita-cerita dongeng yang mendidik, maka anak akan dengan mudah menyerap nilai positif yang akan menjadikan mereka anak yang berempati dengan orang lain.